Semarang, Gatra.com- Direktur Lembaga Penelitian Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (LP3M) Bina Insan Cendekia, Emha Saiful Mujab menilai elektabilitas Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo lebih karena penguasaan media sosial.
Menurunya, selama dua periode Ganjar menjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) belum ada prestasi yang spektakuler untuk masyarakat Jateng, sehingga kalau mau maju pada pilpres 2024 perlu diuji.
“Popularitas Ganjar itu lebih karena penguasaan media sosial (medsos). Secara konkret saya belum melihat ada prestasi Ganjar yang fenomenal atau spektakuler untuk masyarakat Jateng,” katanya dalam rilis, Minggu (26/9).
Lebih lanjut Gus Ipul panggilan Emha Saiful Mujab mencontohkan, program kartu tani di Jateng masih menuai kritik dan kontroversi.
Berbeda dengan Jokowi atau Risma saat menjadi wali kota Surabaya yang berhasil menyulap Surabaya menjadi hutan kota, atau Bupati Banyuwangi yang berhasil menggerakkan ekonomi melalui sektor pariwisata. “Ganjar sebagai putra Purworejo juga belum menorehkan apapun untuk tanah kelahirannya,” ujar Gus Ipul.
Oleh karena itu, Gus Ipul yang sudah dua kali menjadi relawan Ganjar Pranowo saat maju pilgub Jateng belum tertarik mendukung sebagai calon presiden 2024.
Ketua DPC Projo Kabupaten Purworejo ini juga tidak menghadiri saat deklarasi DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo, Sabtu (25/9). “Kapabilitas kepemimpinan Ganjar, sambung Gus Ipul masih perlu diasah lagi. Tetap menghormati langkah teman-temannya mendeklarasikan SGI di Purworejo,” katanya.
Dia menambahkan dalam kondisi negara seperti saat ini diperlukan sosok pemimpin yang tidak hanya sekadar populer, tapi harus visioner. “Berani mengambil resiko dan berani membuat kebijakan revolusioner seperti Pak Jokowi,” kata Gus Ipul.