Jakarta, Gatra.com- Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menilai perlu keterlibatan generasi milenial untuk menjawab kampanye atau tudingan negatif yang selalu dilancarkan pihak-pihak tertentu. terhadap industri sawit di Indonesia.
Direktur Kemitraan BPDPKS, Edi Wibowo mengatakan keberadaan minyak sawit berkelanjutan yang mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan manusia, dan menjaga harmonisasi sosial dan kelestarian lingkungan selaras dengan tujuan pembangunan nasional dalam menjaga harmonisasi People, Profit dan Planet (3P).
Selain itu, lanjutnya melalui keterangan tertulis, sesuai pula dengan prinsip dan kriteria Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang secara mandatori telah dilaksanakan para pemangku kepentingan minyak sawit.
Pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berlandaskan ISPO, juga digadang-gadang akan menjadi senjata pamungkas dalam menangkal berbagai tudingan negatif terhadap minyak sawit.
"Melalui Sawit Fest diharapkan menjadi momentum bagi tumbuhnya generasi muda yang akan menjadi perisai minyak sawit berkelanjutan Indonesia. Melalui kepedulian millenial ini, maka minyak sawit akan mendapat kekuatan penuh guna menjawab berbagai tudingan negatif selama ini," kata Edi dalam acara Sawit Fest Award atau Anugerah Festival Sawit 2021.
Menurut dia, industri sawit nasional dari hulu hingga hilir memiliki peranan penting bagi pembangunan nasional hal itu terlihat dari data Kementerian Perdagangan RI, industri ini mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak 4,2 juta orang pekerja langsung dan 12 juta orang pekerja tidak langsung.
Mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5 persen dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB), berkontribusi terhadap perolehan devisa negara, rata-rata sebesar 13,5 persen dari ekspor non migas setiap tahun.
Selain itu, mendorong kemandirian energi melalui bahan bakar nabati atau biodiesel yang menghemat devisa impor solar senilai US$8 miliar per tahun.
Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonsia (GAPKI), Joko Supriyono, 10 tahun lalu perspektif terhadap kelapa sawit masih sangat buruk, ada yang masih menilai kelapa sawit biang deforestasi, tidak sehat dan kampanye negatif lainnya.
Padahal, lanjutnya, bicara sawit itu tidak main-main lantaran, produki kelapa sawit di Indonesia telah sangat besar, baik itu sebagai konsumsen dan eksportir terbesar di dunia.
"Kita sudah sebagai produsen sawit terbesar, oleh karena itu kita mengajak para generasi muda tidak hanya terbesar maka kita juga harus kuat. Kita juga harus menang bersaing di pasar kenapa perlu menang bersaing karena saingannya banyak,” katanya.
Direktur PT Cisadane Sawit Raya Tbk, Seman Suhenda menyatakan salah satu dampak kelapa sawit yang buruk adalah banyaknya informasi yang salah mengenai kelapa sawit.
Oleh karena itu banyak tugas yang harus dikerjakan terkait pembelajaran yang gamblang mengena sawit sesuai fakta kepada generasi muda. "Kita perlu melawan kampanye negatif dengan cara-cara yang intelektual dengan memberikan informasi sesuai fakta," katanya.
Ketua Pelaksana SAWIT FEST 2021, Iis Islahudin menjelaskan Sawit Fest 2021 ditujukan untuk mendukung peningkatan literasi sawit bagi masyarakat pada umumnya dan generasi muda pada khususnya guna memberikan gambaran utuh mengenai keberadaan industri minyak sawit.
Selain itu , kegiatan bertema “Ketangguhan Sawit Menumbuhkan Indonesia” yang digelar pada Kamis (23/9) lalu itu bertujuan memberikan pemahaman yang benar mengenai keberadaan dan kontribusi minyak sawit, bagi negara, sosial dan lingkungannya.
"Kegiatan ini diharapkan mampu pula meningkatkan sebaran literasi sawit pada generasi muda Indonesia dan memperluas edukasi sawit, serta membangkitkan semangat generasi muda yang cerdas dan kreatif membangun bangsa," katanya.