Banyumas, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Wonosobo tengah menjajaki kemungkinan dibukanya Sekolah Pasar Modal yang nantinya akan dapat diikuti oleh kalangan ASN maupun masyarakat umum. Hal itu disampaikan oleh Bupati Afif Nurhidayat dalam forum diskusi secara daring dengan Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI.
Bupati membahas rencana kerja sama antara Pemkab Wonosobo dan UI di bidang literasi investasi pasar modal. Sejumlah pengurus HIPMI Wonosobo disebut Afif juga turut hadir dalam diskusi ini demi menguatkan kesadaran publik terhadap pentingnya investasi secara sehat itu.
Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, saat ini telah bekerja sama dengan PT Indopremier Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia (BEI), mendirikan Laboratorium Galeri Investasi Pasar Modal sebagai sarana pembelajaran dan fasilitas praktik Manajemen Investasi dan Pasar Modal di Indonesia.
"Dan saat ini UI ingin memperluas literasi investasi pasar modal ke wilayah kabupaten/kota dan bahkan pedesaan di Indonesia, termasuk salah satunya di Wonosobo ini menjadi yang pertama," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (24/9).
Afif mengaku senang sekali dan berterima kasih karena Wonosobo dipilih sebagai kabupaten pertama yang diberikan tawaran kolaborasi ini. "Program kolaborasi ini mendukung perwujudan misi 3 RPJMD Kabupaten Wonosobo tahun 2021-2026, yaitu Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul berkarakter religius, berbudaya, kreatif, inovatif," katanya.
Namun begitu, Afif mengakui dari sisi sejarah, warga Wonosobo memiliki trauma tersendiri dengan adanya sejumlah investasi bodong yang pernah menjerat. Adanya ajakan kolaborasi dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia itu, Afif meyakini bakal mampu meningkatkan kompetensi masyarakat, khususnya melalui literasi investasi pasar modal.
"Ini merupakan peluang yang tidak boleh kami lewatkan, apalagi di hari ini, setelah kondisi perekonomian terpuruk akibat pandemi Covid-19, investasi di pasar modal menjadi salah satu alternatif menarik yang mulai dicoba oleh warga," tandasnya.
Menyambut antusiasme Bupati, Kepala Kantor BEI Perwakilan Jakarta Marco Poetra Kawet membenarkan bahwa saat ini Satgas Investasi Indonesia telah merilis data terkait adanya kurang lebih 3200 investasi bodong yang berkembang di Indonesia.
"Penyebab terjebaknya masyarakat antara lain karena minimnya pengetahuan. Di sisi lain ketika ada tawaran untuk belajar, banyak orang merasa takut, tidak kenal dengan pasar modal atau bahkan merasa pasar modal tidak sesuai dengan rencana usahanya," beber Marco.
Sementara, Ketua Program Studi Administrasi Keuangan dan Perbankan UI Dede Suryanto mengungkapkan, program literasi investasi pasar modal untuk Wonosobo bertujuan untuk memberikan edukasi keuangan dan investasi yang aplikatif kepada masyarakat, meningkatkan kecerdasan finansial dalam pengelolaan keuangan keluarga dan sektor UMKM, serta meningkatkan inklusi dan literasi investasi pasar modal dan mendorong usaha-usaha masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal.