Karanganyar, Gatra.com - Pihak sekolah diminta langsung menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) apabila mendapati penularan Covid-19 pada peserta didik.
"Segera berhentikan dulu PTM saat itu juga jika ada penularan Covid-19. Jangan ragu. Kemudian laporkan ke Satgas Covid-19 tingkar kabupaten," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Jawa Tengah, Sunarno, Sabtu (25/9).
Ia tidak menginginkan muncul gelombang ketiga penularan Covid-19. Apalagi pemicunya PTM. Sebisa mungkin satgas di sekolah mengantisipasi masuknya virus itu, baik dari peserta didik, pengajar, orangtua pengantar maupun lainnya. Termasuk menghindari kerumunan.
"Ada baiknya jangan berkerumun. Sekolah penyelenggara PTM sudah memutuskan libur dulu kantinnya. Selesai PTM langsung pulang, jangan berkerumun di manapun," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Rohadi Widodo berharap langkah PTM terbatas dengan perketatan prokes merupakan langkah tepat. Sebab jika terjadi penularan masif akibat PTM, pemerintah bisa kalang kabut. Ia juga meminta pemerintah selektif melakukan tracing Covid-19 pada area pendidikan.
"Duitnya dari mana. Antigen itu harganya Rp 99 ribu. Jumlah SMP dan SMA itu itu banyak sekali. Anggarannya darimana? Tracing sekarang saja dipersulit. Kalau dulu 1 kasus tracingnya 30. Sekarang tinggal 15," kata Rohadi.