Slawi, Gatra.com - Kasus Covid-19 di sekolah mulai muncul setelah sebulan lebih digelar pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Terdapat dua siswa di satu sekolah yang terpapar Covid-19.
Bupati Tegal Umi Azizah mengungkapkan, dua siswa positif Covid-19 saat dilakukan tes swab antigen acak di tiga sekolah yakni SMAN 1 Margasari, SMPN 1 Margasari, dan SMPN 1 Adiwerna, Kamis (23/9).
"Di SMAN 1 Margasari, dari 30 siswa sampling test, dua orang positif dan 28 negatif," ungkap Umi melalui WhatsApp, Jumat (24/9) malam.
Sedangkan tes swab acak di SMP 1 Margasari dan SMPN 1 Adiwerna, seluruh siswa yang dites menurut Umi hasilnya negatif Covid-19. "Di masing-masing sekolah tersebut ada 15 siswa sampling test," ujar Umi.
Umi mengatakan, adanya siswa yang terpapar Covid-19 di satu sekolah tersebut langsung ditindaklanjuti dengan tracing dan testing kontak erat. Terdapat 20 siswa kontak erat yang dites dan seluruhnya negatif Covid-19. "Kalau dua siswa yang positif, mereka langsung isolasi mandiri," ujar Umi.
Saat ditanya apakah ada penghentian pembelajaran tatap muka di sekolah yang sudah muncul kasus tersebut, Umi mengatakan sedang dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Untuk sementara, pembelajaran tatap muka tetap digelar dengan protokol kesehatan yang lebih diperketat. "Protokol kesehatan diperketat," ujarnya.
Menurut Umi, tes swab acak di sejumlah sekolah yang menggelar PTM akan kembali dilakukan untuk mengantisipasi munculnya klaster Covid-19. Pemantauan juga dilakukan untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan.
"Minggu depan insya Allah diagendakan lagi. Pemantauan juga dilakukan saya sendiri maupun Satpol PP," ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Winarto mengatakan, sesuai surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri, pembelajaran tatap muka di satu sekolah dihentikan jika muncul kasus Covid-19. "Sesuai SKB 4 menteri, kalau ada positif minimal dua, sekolah ditutup," kata Winarto, Jumat (24/9).
Winarto mengatakan, selain tes swab acak di sejumlah sekolah oleh tim Gugus Tugas Covid-19 kecamatan, vaksinasi terhadap guru dan siswa juga dilakukan untuk mengantisipasi munculnya klaster Covid-19 di sekolah selama PTM. "Guru dan tenaga pendidik kita vaksin semua. Saat ini sedang berjalan vaksinasi untuk siswa," ujarnya.
Menurut Winarto, sebanyak 14.284 siswa SD dan SMP sudah divaksin dari target sasaran sebanyak 47.504 siswa atau baru mencapai 30,1 persen. "Ada 33.220 siswa atau 69,9 persen yang belum divaksin," kata dia.
Kabupaten Tegal mulai menggelar PTM sejak 12 Agustus. Khusus jenjang SD dan SMP, jumlah sekolah yang menggelar PTM sebanyak 801 sekolah. Terdiri dari 683 SD dan 118 SMP negeri maupun swasta.