Semarang, Gatra.com - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah di Jawa Tengah masih diwarnai pelanggaran terhadap protokol kesehatan Covid-19.
Pelanggaran PTM sekolah ditemukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMKN 1 Tengaran Kabupaten Semarang, Jumat (24/9).
Ganjar melihat banyak siswa SMKN 1 Tengaran sedang berkerumun, tanpa menjaga jarak sambil jajan makanan ringan.
“Jangan berkerumun, jaga jarak. Sudah diajari protokol kesehatan apa belum sama guru,” katanya kepada siswa.
Kepala SMKN 1 Tengaran, Haris Wahyudi terkejut dengan kedatangan orang nomor satu di Pemprov Jateng yang mendadak tersebut.
Setidaknya ada beberapa pelanggaran yang ditemukan Ganjar saat melakukan sidak SMKN 1 Tengaran, antara lain siswa berkerumun tanpa menjaga jarak, ada siswa duduk berdua tanpa memakai masker, guru mengajar sambil melepas masker, dan siswa praktek tidak menjaga jarak.
“Sudah melihat kan kesalahannya. Sebenarnya sudah siap apa tidak melaksanakan PTM. Kalau siap ya jangan sampai seperti ini, harus diperbaiki. Tadi di luar juga saya lihat, ada anak-anak yang pulang sekolah naik motor bonceng tiga dan semuanya tidak pakai masker,” ujar Ganjar pada kepala sekolah SMKN 1 Tengaran.
Ganjar langsung meminta kepala sekolah saat itu juga melakukan evaluasi, dengan menggelar rapat dengan guru dan seluruh pegawai, serta menyampaikan hasil rapat kepadanya sore hari.
“Jika memang tidak sanggup melaksanakan PTM agar proses pembelajaran kembali dilakukan daring. Jangan sampai terjadi seperti kasus PTM di Purbalingga,” katanya.
Kepada kepala sekolah SMKN 1 Tengaran, Ganjar meminta untuk membuat Satgas Covid-19 yang bertugas melakukan patroli tiap hari memastikan protokol kesehatan berjalan baik mulai anak-anak masuk ke sekolah, proses belajar mengajar sampai pulang.
“Kalau ada siswa melanggar, langsung tegur. Diberi peringatan pertama. Kalau masih melanggar lagi, siswa tersebut tidak boleh sekolah. Harus tegas. Gurunya juga begitu, soalnya tadi saya lihat ada guru tidak pakai masker juga. Ini nggak boleh terjadi lagi,” ujarnya.
Ganjar menambahkan agar sekolah melakukan testing secara berkala lanjut bekerjasama dengan Dinas Kesehatan atau Satgas Covid di daerahnya untuk melakukan random tes secara berkala.
Sementara, kepala sekolah SMKN 1 Tengaran, Haris Wahyudi menyatakan, segera melakukan evaluasi PKM dan perbaikan atas pelanggaran yang terjadi.
“Baik Bapak, hari ini juga kami menggelar rapat evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan PTM,” kata Haris.
Selain di SMKN 1 Tengaran, Ganjar mengecek pelaksanaan PTM di SMPN 2 Tengaran yang lokasinya berdekatan. Namun, proses belajar mengajar sudah selesai sehingga hanya bertemu dengan guru dan pegawai.
“Tolong dijaga prokesnya ya, jangan lelah mengedukasi anak-anak untuk ketat protokol kesehatan. Guru-guru tidak boleh abai. Mari jaga anak-anak kita agar tetap sehat,” ujarnya.