Tegal, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah tidak akan menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) kendati mulai muncul klaster Covid-19 setelah pelaksanaan PTM di sejumlah daerah. Upaya antipasi munculnya kasus dilakukan dengan menggenjot capaian vaksinasi pelajar.
"PTM tetap lanjut, karena kita Kota Tegal PPKM-nya sudah di level 2. Ini kan diperbolehkan. Bulan depan sudah full (semua sekolah menggelar PTM)," kata Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, Jumat (24/9).
Menurut Dedy, pihaknya terus mewanti-wanti sekolah dan juga perguruan tinggi yang sudah menggelar PTM agar protokol kesehatan selalu dijalankan. Selain itu, capaian vaksinasi terhadap pelajar juga terus digenjot.
"Capaian vaksinasi pelajar dosis satu dari kelas 6 SD sampai perguruan tinggi sampai hari ini sudah 86 persen. Insya Allah akhir bulan ini bisa mencapai 100 persen. Harapan kita pas Oktober saat sekolah berangkat semua, vaksinasi penuh sudah dilalui," katanya.
Dedy mengatakan, jika muncul kasus Covid-19 di sekolah yang menggelar PTM, maka akan dilakukan penelusuran untuk mengetahui kemungkinan asal penularan serta dilakukan tracing dan testing. PTM bakal bakal dihentikan jika memang sudah terjadi klaster.
"Kita melihat penularannya di mana, di luar atau di sekolah. Kalau ternyata di satu kelas ada dan dilakukan tracing dan testing ada lagi, ini berarti ada kemungkinan di kelas lain juga ada, jadi satu sekolah PTM dihentikan," tandasnya.
PTM terbatas di Kota Tegal sudah mulai digelar di sekolah jenjang SMP sejak 1 September menyusul status PPKM di Kota Bahari yang turun dari level 4 ke level 3. Terdapat 18 SMP negeri dan swasta yang sudah menggelar PTM dari total 35 sekolah.
Selain SMP, sejumlah sekolah jenjang SMA dan perguruan tinggi juga sudah mulai menggelar PTM. Adapun sekolah jenjang SD, rencananya akan mulai menggelar PTM pada awal Oktober.