Home Gaya Hidup Pagebluk! Banyak Perempuan di Pati Memilih Jadi Janda Muda

Pagebluk! Banyak Perempuan di Pati Memilih Jadi Janda Muda

Pati, Gatra.com - Pengadilan Agama (PA) Kelas I A Pati menyebut angka perceraian di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengalami peningkatan pada masa pagebluk. Mirisnya, dari total kasus di tahun ini, 70% lebih diajukan si wanita karena lebih memilih menjadi janda muda, dari pada menderita karena faktor ekonomi. 
 
Hakim Juru Bicara PA Pati, Sutiyo mengatakan, pada rentang Januari-23 September tahun 2021 ini saja. Sudah ada 1.796 pasangan yang sudah sah bercerai, baik cerai gugat maupun talak. Penyebab perceraian itu didominasi masalah ekonomi. 
 
"Perceraian meningkat dibandingkan tahun yang sama. Faktor sosial masyarakat, faktor ekonomi karena suaminya tidak bkerja. Presentase 60 persen untuk faktor ekonomi. KDRT sedikit, 10 persen KDRT, selebihnya selingkuh, cemburu, pertengkaran,minuman keras, judi, main perempuan dan lainnya," ujarnya, Jumat (24/9).
 
Tingginya angka perceraian itu, dibeberkannya condong karena pihak wanita yang mengajukan (cerai gugat). Dengan presentase sebesar 70% dibandingkan cerai talak. Tidak hanya itu, sebagian besar pemohon adalah para wanita di usia produktif. 
 
"Sebanyak 70 persen cerai gugat. Kebanyakan yang ingin pisah cewek. Usia produktif antara 20 sampai 40 tahun itu yang mendominasi. Di bawah itu (usia 20 tahun) jarang. 40 tahun keatas juga jarang," jelasnya. 
 
Adanya fenomena ini, nilai Sutiyo, harusnya menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah (Pemda), tentunya untuk membuat lapangan pekerjaan. Di mana faktor utama melonjaknya angka perceraian di situ. 
 
"Ini menjadi tantangan pemerintah untuk buat lapangan pekerjaan. Mereka sudah kita mediasi, agar tidak pisah. Yang berhasil cuman 5 persen," tandasnya.
10032