Jakarta, Gatra.com– Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya pemanfaatan layanan kesehatan gigi dan mulut oleh masyarakat. "Hal ini tentunya dapat menjadi tantangan bagi kita dalam mewujudkan Indonesia bebas karies tahun 2030," katanya dalam konferensi pers virtual Kampanye “Yuk #SikatGigiSekarang untuk #SenyumIndonesia”, Kamis (23/9).
Tidak hanya itu, perawatan gigi dan mulut juga perlu diperhatikan agar terhindar dari permasalahan kesehatan yang lebih serius, termasuk kesehatan jantung. Studi menyebutkan bahwa orang yang memiliki permasalahan gigi berlubang parah berisiko terkena penyakit jantung hingga tiga kali lebih tinggi.
Pakar kardiologi dari RSJPD Harapan Kita/Heartology CV Center Brawijaya Hospital Saharjo, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC menerangkan bahwa gangguan pada jantung yang seringkali berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut adalah endokarditis. Ini terjadi ketika kuman masuk ke aliran darah sehingga memicu peradangan dan kerusakan pada katup jantung dan menyebabkan kebocoran.
"Kumpulan kuman yang menempel pada jaringan yang luka akan meningkatkan risiko infeksi lanjut dan stroke sehingga diperlukan penanganan segera dan operasi katup, bahkan penggantian katup jantung," papar dr Ario.
Kuman salah satunya dapat berasal dari kondisi kesehatan gigi yang buruk seperti gigi berlubang parah. "Jadi, endokarditis sangat bisa dicegah, termasuk dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta rutin memeriksakan gigi,” jelasnya.
Melihat fakta di atas, edukasi konsisten masih sangat dibutuhkan. Layanan kesehatan gigi dan mulut berbasis digital merupakan alternatif tepat untuk menjangkau masyarakat luas.
Untuk itu, Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2021 kembali mengoptimalkan layanan teledentistry nasional “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” melalui official WhatsApp Tanya Pepsodent di 0878-8876-8880 selama November – Desember. Kegiatan ini melibatkan dokter gigi dari 28 Fakultas Kedokteran Gigi dan 50 PDGI cabang.
Hingga saat ini, BKGN telah memberi manfaat kepada lebih dari 500 ribu masyarakat Indonesia, melibatkan 135 PDGI Cabang dan 26 Fakultas Kedokteran Gigi, dan lebih dari 17.000 dokter gigi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi.
Ketua Umum Pengurus Besar PDGI, Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM mengatakan, layanan teledentistry nasional di BKGN 2021 kini dilengkapi dengan fitur video call sehingga masyarakat dapat berkonsultasi secara aman, nyaman dan akurat. "Jika dibutuhkan penanganan lebih lanjut, jangan ragu berkunjung ke dokter gigi karena Kemenkes RI bersama PDGI telah menerapkan petunjuk teknis ‘Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru’ secara merata,” jelasnya.
Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care, Unilever Indonesia Foundation, Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. bahwa Pepsodent terus mewujudkan purpose-nya untuk mendukung edukasi dan perawatan gigi. "Karena permasalahan gigi dan mulut masih menjadi salah satu isu kesehatan utama yang dialami setengah populasi dunia dari berbagai lapisan usia," ungkapnya.
Termasuk di Indonesia, dimana 7 dari 10 masyarakat Indonesia menderita gigi berlubang. “Tantangan permasalahan gigi dan mulut bahkan makin terasa ketika pandemi," ujarnya.
Survei global Pepsodent menunjukkan bahwa 30% responden di Indonesia mengaku pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi. Umumnya disebabkan rasa malas (46%), yang salah satunya karena berkurangnya interaksi tatap muka.
"Akibatnya, permasalahan gigi dan mulut kian meningkat, seperti kemunculan gigi berlubang baru pada 25% responden Indonesia,” sambung drg. Mirah.