Home Hukum Patroli Polisi Bersenjata Lengkap ke Wadas, LBH Yogya: Kayak Mau Perang, Bikin Warga Trauma

Patroli Polisi Bersenjata Lengkap ke Wadas, LBH Yogya: Kayak Mau Perang, Bikin Warga Trauma

Yogyakarta, Gatra.com - Sejumlah personel kepolisian disebut melakukan patroli di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, sambil membawa senjata lengkap sejak 20 September.

Patroli polisi di lokasi penambangan batu andesit untuk proyek Bendungan Bener yang masih dalam sengketa hukum itu disebut membuat warga trauma.

Hal itu disampaikan sejumlah warga Wadas saat menggelar jumpa pers di kantor Walhi Yogyakarta, Kamis (23/9).

Warga Wadas menyebut kedatangan polisi untuk bagi-bagi masker tidak beralasan.

"Tiga hari ini aparat, dengan motif apapun, datang. Motif ini lucu karena bagi-bagi masker, tapi membawa senjata lengkap," ujar warga Wadas, Azim Muhammad.

Menurut dia, kedatangan polisi membuat warga resah karena pada Ramadan lalu terjadi tindak kekerasan saat warga menolak rencana penambangan di Wadas. "Warga hampir lupa, tapi patroli ini menimbulkan luka kembali," ujarnya.

Azim menyatakan, kendati warga menolak dan tengah ada upaya hukum, tetap ada upaya untuk coba bebaskan tanah guna penambangan andesit.

"Pemerintah tidak mengindahkan suara warga, mendengar aspirasi warga yang konsisten menolak tambang. Apalagi sekarang aparat datang untuk cek ombak, (penolakan) masih memanas atau tidak," tuturnya.

Arafah, warga Wadas lainnya, kedatangan polisi membuat perempuan trauma dan anak-anak histeris.

"Perempuan menjadi korban pemukulan (saat demo penolakan tambang). Mereka trauma. Waktu polisi datang mereka trauma lagi. Jadi ini semacam teror," tuturnya.

Menurut dia, alasan pembagian masker tak masuk akal karena program itu tak ditemukan di desa lain. Apalagi polisi membawa senjata lengkap.

"Di Wadas juga tidak ada koruptor atau teroris, kenapa ke sana," katanya.

Peneliti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Dhanil Algifari, menyatakan kedatangan polisi ke Wadas merupakan bentuk teror ke warga dan terindikasi melanggar hak asasi manusia.

"Ini membuat warga tidak nyaman. Negara harusnya menciptakan kondisi aman dan nyaman bagi warga negara tapi warga malah tidak aman dengan hadirnya polisi," tuturnya.

Menurut dia, LBH Yogyakarta telah bertemu dengan Komnas HAM untuk melaporkan kejadian ini. Mereka juga berencana mendatangi Polres Purworejo untuk memberi peringatan.

"Polisi keluar masuk Wadas seakan-akan mengajak perang membawa senjata lengkap," kata dia.

Apalagi saat ini proyek penambangan di Wadas tengah menjalani proses hukum. Setelah gugatan di PTUN Jateng ditolak, penggugat mengajukan kasasi untuk menentang penambangan di Wadas.

Saat dikonfirmasi Gatra.com, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, menyatakan bahwa kedatangan polisi di Wadas tersebut untuk patroli.

"Melaksanakan patroli. Membagi masker. Patroli adalah tugas Polri dalam rangka harkamtibmas (pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat)," ujar dia lewat pesan tertulis.

Menurutnya, saat ini kondisi di Wadas baik-baik saja. "Tidak ada kejadian di sana. Landai saja," kata Iqbal.

1197