Jakarta, Gatra.com- Kelapa sawit memiliki beragam manfaat. Selain berpotensi sebagai green fuel, nilai ekspor industri ini juga mengalami peningkatan sebesar 18,5% saat pandemi COVID-19. Tak heran apabila sektor ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja dan tumpuan perekonomian Indonesia.
Mengingat pentingnya industri kelapa sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memiliki tanggung jawab untuk menyosialisasikan informasi mengenai CPO ini kepada generasi muda.
Bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi DI. Yogyakarta, BPDPKS telah menggelar Palm Oil Edutalk dengan tema Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Kelapa Sawit pada Sabtu, (18/9) di Yogyakarta.
BPDPKS berharap, civitas akademika dapat menjadi pionir pengembangan industri sawit ke depannya. Terutama untuk menepis persepsi keliru mengenai kelapa sawit.
“Selama ini sangat banyak informasi yang didapat para siswa dan guru tentang kelapa sawit yang itu kemungkinan besar ada informasi yang salah. PGRI DIY sangat mendorong diselenggarakannya acara ini agar tidak ada salah persepsi terhadap perkebunan dan pemanfaatan kelapa sawit,” ujar Ketua PGRI DI. Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji dilansir dari rilis BPDPKS.
Acara ini menjadi langkah awal memberikan edukasi mengenai kelapa sawit kepada siswa. Tidak hanya berpatokan pada teori saja, tetapi juga praktik pengenalan perkebunan dan industri kelapa sawit.
Dukungan pun datang dari Wakil Ketua PGRI D.I Yogyakarta, Sudarto. Menurutnya, nantinya informasi tentang kelapa sawit dapat menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran di instansi Pendidikan.
“Seandainya tidak memungkinkan dalam artian khusus kelapa sawit, materi tersebut nantinya bisa menjadi suplemen dalam mata pelajaran tertentu. Kita sesuaikan dengan ciri khas mata pelajaran masing-masing di tingkat sekolah,” kata Sudarto.