Palembang, Gatra.com – Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 memberikan pengatahuan mengenai aplikasi gawai (smartphone) pendeteksi ikan dan bantuan lainnya bagi nelayan pesisir untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan.
Perkembangan teknologi kian pesat dan telah digunakan pada seluruh sektor usaha maupun profesi. Kini, dapat juga digunakan untuk memudahkan para nelayan, yang dahulunya mencari ikan secara tradisional menjadi secara digital dengan menggunakan smartphone.
Pembelajaran edukasi itu berlangsung dalam Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan yang digelar pihak Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Selasa kemarin (21/9) di Gedung Serba Guna Tritis, Desa Wisata Nelayan Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Kegiatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika itu juga didukung dan dibuka langsung pihak Komisi V DPR RI, Eddy Santana Putra; yang turut dihadiri langsung Kepala Pusat Meteorologi Maritim ,Eko Prasetyo; Wabup Banyuasin, H. Slamet Somosentono; Deputi bidang Meteorologi BMKG, Guswanto; Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Desindra Deddy Kurniawan; Kepala Basarnas Palembang, Hery Marantika; Kepala Dinas Perikanan, Septifitri; Kepala KSOP Palembang, Letkol. Mar. Triyanto; dan Camat Banyuasin II, Salinan.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, mengatakan, sejak tahun 2016, BMKG telah berupaya dekat dengan masyarakat untuk dalam upaya meningkatkan pemahaman kepada para nelayan dan penyuluh perikanan terkait informasi cuaca atau iklim dan pemanfaatannya melalui SLCN di 11 lokasi.
Tahun 2021 ini, pelaksanaannya berlangsung pada 38 lokasi ditambah dua lokasi tambahan. Sehingga total sejak 2016 sampai dengan 2021 telah diselenggarakan 90 lokasi SLCN di seluruh Indonesia.
"Dan tahun 2022 mendatang, kami rencanakan kegiatan SLCN di 38 lokasi. Upaya tersebut sebagai bagian untuk mendukung kegiatan pemerintah dalam hal ketahanan pangan serta Nawacita pembangunan di bidang maritim atau kelautan," katanya.
Eko juga menyampaikan, produk informasi cuaca dan iklim maritim sangat bermanfaat untuk mendukung berbagai kegiatan, terutama sektor perikanan dan kelautan.
Informasi tersebut memuat berbagai batasan kriteria, terminologi, serta istilah teknis yang terkadang sulit dipahami oleh para pengguna terutama pada sektor perikanan dan kelautan.
Menurut Eko, kondisi cuaca dan iklim bagi nelayan tangkap maupun budidaya sangat penting untuk mendukung kegiatan dan aktivitas di lapangan.
Melalui pemahaman dan pemanfaatan informasi cuaca dan iklim maritim yang telah disediakan BMKG, diharapkan mampu mendukung kegiatan di lapangan melalui antisipasi kondisi krisis cuaca dan iklim ekstrem.
Perubahan mindset dari mencari ikan manjadi menangkap ikan para nelayan maupun stakeholder terkait dapat merencanakan kegiatan melautnya.
"Sehingga bahan bakar yang menjadi lebih efisien dan dapat meningkatkan keselamatan dalam kegiatan di laut, yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat nelayan dapat meningkat," harapnya.
Ia menambahkan, dalam SLCN yang berlangsung dapat dipergunakan untuk menimba ilmu, berdiskusi, dan tukar pengalaman, baik dengan teman sesama peserta maupun narasumber terutama untuk keberhasilan kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini.
Sementara itu, Camat Banyuasin II, Salinan, sangat mengapresiasi pihak BMKG yang telah menggelar kegiatan SLCN tersebut, sehingga para nelayan dapat memanfaatkan aplikasi smartphone dalam menambah peningkatan tangkapan ikan.
"Nelayan diajarkan aplikasi untuk tangkap ikan dan pemantauan cuaca. Hal itu sangatlah berguna sekali," ucapnya.
Salinan berharap, ke depannya kegiatan edukasi kepada nelayan, khususnya di wilayah Desa Wisata Nelayan Sungsang dapat sering dilakukan.