Mataram, Gatra.com- Guna mendukung setiap event-event untuk menyemarakkan gelaran dunia menjelang World Super Bike (WSBK) dan kejuaraan balap motor dunia MotoGP di NTB akan digelar event-event yang mengangkat keragaman seni tradisi dan budaya di NTB.
“Provinsi NTB kaya akan khasanah seni tradisi yang cukup beragam termasuk kaya akan potensi wisata yang begitu indah dan menarik. Terlebih ditengah pandemi saat ini kegatan para seniman dan kegiatan budaya terpuruk. Pada prinsipnya kami menyambut baik setiap event menjelang WSBK dan MotoGP di NTB. Kami bahkan menyiapkan patner yang qualified (berkualitas),” kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah Rabu (22/9).
Bahkan Zulkieflimansyah juga merekomendasikan untuk digelar pameran lukisan seni tradisi yang mengangkat kearifan lokal di NTB. “Bila nantinya digelar tarian kolosal seni tradisi di NTB saat gelar MotoGP akan sangat luar biasa,” kata Gubernur.
Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud NTB Fairuzz Abadi menyatakan, rencana pengembangan seni tradisi dari pemerintah pusat ini sangat linier sekali dengan program pengembangan seni tradisi di NTB. Di Dikbud NTB tidak hanya sekedar konsep perlindungan, pelestarian tapi juga ada aspek pengembangan dan pemanfaatan.
“Pengembangan dan pemanfaatan ini nanti akan disinergika dengan dunia pendidikan agar anak-anak kita memiliki ilmu pengetahuan yang banyak tentang seni, sebab bagaimanapun juga seperti dikatakan Gubernur kita kaya akan seni tradisi di NTB,” ujarnya.
Konsultan dari Lokaswara untuk urusan kebudayaan dan pariwisata Dikbud dan Kementerian Parekraf Frengki Raden, Ph.D menjelaskan, pihaknya merencanakan penguatan program pemberdayaan kebudayaan dalam mendukung kegiatan kebudayaan dan pariwisata di NTB yang ada di wilayah kantong-kantong budaya NTB sendiri.
“Untuk saat ini yang tengah kita garap hanya wilayah Pulau Lombok saja. Tapi nanti kita akan cari wilayah lain untuk menjadi center di situ. Kita juga berkeinginan untuk lebih menyemarakkan event-event dunia di NTB seperti WSBK dan MotoGP. Dan yang menjadi ujung tombak dari semua itu yakni dari kegiatan-kegiatan di destinasi wisata super prioritas KEK Mandalika. Jadi kita ingin membuat sistem pemberdayaan budaya secara menyeluruh di seluruh wilayah NTB. Dengan demikian masyarakat bisa mengambil manfaat maksimal dari kebudayaan ini,” ujarnya.
Pelukis nasional kelahiran Lombok, Septia Cipta menjelaskan, seperti yang ditawarkan Gubernur untuk menggelar pameran lukisan tunggal bernuansa kebudayaan, dirinya siap untuk melaksanakan kegiatan dimaksud pada Februari 2022 mendatang.
“Namun sebelum itu kita akan lakukan riset terlebih dahulu. Karena thema lukisan saya biasanya mengangkat thema-thema tradisi seperti yang pernah saya lakukan di Bali, kalimantan, Tanah Toraja dan lainnya. Tapi untuk Lombok ini saya akan melakukan riset dulu,” tutupnya.