Tehran, Gatra.com- Kampanye vaksinasi COVID-19 di Iran telah meningkat pesat, seusai berbulan-bulan terdapat kemarahan publik soal impor yang lambat. Hal ini menaikkan harapan mengenai kembalinya kehidupan normal di negara tersebut.
Al Jazeera melaporkan pada Rabu, (22/9) lebih dari 30 juta dosis COVID-19 diimpor oleh Iran pada bulan keenam. Di mana dosis tersebut ebih tinggi dari semua dosis yang diimpor sejak awal Februari 2021 lalu. Adapun 13,4 juta dosis vaksin COVID-19 telah diimpor Iran pada bulan sebelumnya, saat Presiden Iran Ebrahim Raisi menjabat.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pada hari Minggu, (19/9) bahwa 60 juta dosis lagi diperkirakan akan diimpor pada bulan depan. Sebagian besar dosis vaksin COVID-19 yang diimpor sejauh ini adalah Sinopharm asal Cina, diikuti oleh AstraZeneca dari beberapa negara dan melalui inisiatif COVID-19 Vaccines Global Acces (COVAX) global.
Sementara itu, angka kematian akibat virus corona dan rawat inap berada pada lintasan yang menurun karena sebagian besar negara diperkirakan telah melewati puncak gelombang kelima pandemi COVID-19, yang sejauh ini terbukti paling mematikan dengan rekor jumlah kematian harian itu 709 orang serta tercatat pada akhir Agustus lalu.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan melaporkan pada hari Rabu, (22/9) terdapat 286 orang meninggal selama 24 jam terakhir akibat virus menular tersebut. Sehingga jumlah korban tewas menjadi lebih dari 118.000 jiwa. Lebih lanjutnya, ada 17.433 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang juga dicatat pada hari Rabu, dengan jumlah total kasusnya hampir mencapai 5,5 juta.