Jakarta, Gatra.com – Penelitian epidemiologi tahun 2019 yang dilakukan oleh Rawla mengungkapkan, kanker prostat adalah berada di urutan ke-2 kanker pada pria. Serta merupakan penyebab kematian terbanyak kelima di dunia.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Ira Mistivani dalam webinar bertajuk "Aktivitas Fisik untuk Mengurangi Risiko Kanker Prostat atau pada Penderita Kanker Prostat" pada Rabu (22/9).

Ia pun mengatakan, menurut data statistik Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) Global Cancer Observatory 2020, kanker prostat juga menempati urutan ke-5 dari kanker yang terjadi pada pria di Indonesia.

"Ini memang cukup besar dari beberapa kanker yang ada, prostat adalah yang ke-5, dibandingkan dengan kanker paru, kolon, liver, nasofaring. Dan prostat adalah menduduki tempat yang ke-5," tutur Ira.

Staff Medis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini menjelaskan bahwa prostat adalah kelenjar reproduksi pria. Ukuran normal prostat kurang lebih sekitar 15-25 mililiter (ml) dan dapat bertambah atau membesar seiring bertambahnya usia.

Ira mengatakan, letak prostat itu berdekatan dengan kandung kemih, di dasarnya serta posisinya mengelilingi uretra pars prostatika. Prostat berfungsi menghasilkan pelumas dan semen yang dikeluarkan bersama dengan sperma pada saat ejakulasi.