Jakarta, Gatra.com- Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) telah membuat orang tua merasa khawatir dengan proses tumbuh kembang anak, baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini yang kemudian menggagas Alta school hadir sebagai sekolah online setara dengan sekolah konvensional.
"Alta School adalah sekolah yang mengusung metode blended learning dan mengedepankan konsep live teaching yang interaktif, adaptif, dan menyenangkan, agar dapat menggali minat dan potensi anak secara maksimal," kata Kepala Sekolah Alta School, Devi S. Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/9).
Diluncurkan pada awal September, Alta School memprioritaskan aspek kesiapan guru, kurikulum pendidikan serta metode pembelajaran live teaching interaktif. Juga aktivitas mandiri yang terpersonalisasi.
Siswa juga dapat menikmati berbagai fasilitas seperti, kelas tambahan, pendidikan karakter dan modul. Juga home-based project, learning kit dan kelas tutoring.
"Alta School dapat menjadi sekolah utama atau sekolah pendamping, dimana materi yang diberikan setara dengan sekolah nasional dan memiliki jadwal waktu yang fleksibel,” tutur Devi.
Saat ini Alta School telah membuka pendaftaran bagi peserta didik baru untuk usia 4 tahun 0 bulan di jenjang PAUD serta 6 tahun 0 bulan untuk jenjang SD.
“Pada usia dini, anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan membutuhkan pola belajar dengan contoh konkrit. Pada tahap ini pula, rasa percaya diri anak perlu mulai dibangun dengan memberikan rasa aman dan menyenangkan saat belajar," papar Devi.
Untuk menghadirkan proses belajar online yang optimal, Alta School berkolaborasi dengan Ruangguru dalam menggunakan platform teknologi mumpuni. Hal ini agar siswa dapat mengakses modul pembelajaran aktivitas mandiri melalui Learning Management System (LMS) ruangkelas, baik di dalam aplikasi maupun browser.
“Akses ruangkelas yang dihadirkan sebagai sistem kelola belajar utama di Alta School, akan mempermudah guru dalam mengatur kegiatan belajar mengajar secara online," ungkap Head of Corporate Communication Ruangguru, Anggini Setiawan.
Sehingga, lanjut dia, siswa dapat mengikuti rencana belajar yang sudah ditentukan dengan baik, untuk tetap belajar secara efektif. "Fitur-fitur yang disediakan sudah dirancang sesuai dengan konteks kebutuhan para guru dan murid, sehingga harapannya bisa jauh lebih mudah untuk digunakan,” pungkasnya.