Depok, Gatra.com- Gangguan tidur bisa membuat seseorang menjadi tidak nyaman. Bahkan hal itu pasti akan mengganggu aktivitas kesehariannya, namun yang utama hal ini juga akan mengganggu kesehatan orang tersebut
Dokter Ruth Katrin Goldina dari Siloam Hospitals Jantung Diagram mengatakan, gangguan tidur dapat diatasi dan disembuhkan melalui dua hal. Yaitu melakukan konsultasi kepada dokter serta merubah pola atau kebiasaan beraktivitas dengan dukungan sejumlah faktor yang membuat aktifitas tidur menjadi nyaman.
"Langkah pertama jika sulit tidur telah mengganggu kenyamanan beraktivitas, maka lakukan konsultasi pada dokter, psikolog atau psikiater. Dan konsultasi ini pun dilihat dari kasus dan keluhan pasien, " tutur dokter Ruth dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/9).
Menurutnya untuk persiapan konsultasi, dr Ruth Katrin menyarankan agar pasien pengidap 'Somnipati' alias gangguan tidur menyiapkan catatan guna mendeskripsikan penyebab gangguan itu terjadi.
"Misalnya menyiapkan catatan harian berisikan lamanya waktu saat tertidur, lamanya waktu saat kondisi terbangun, keluhan yang dirasakan dan sejauh mana rasa ketidaknyaman," ungkap dr. Ruth Katrin Goldina.
Menurutnya, dengan rincian catatan itu, dokter atau psikiater dapat menentukan langkah tepat guna mengatasi dan menyembuhkan gangguan sulit tidur. Adapun paska konsultasi, dokter akan melakukan tindakan pada pasien gangguan tidur, seperti pemberian obat dengan dosis terukur, mengarahkan pasien guna memperbaiki pola aktivitas dan faktor lingkungan kamar tidur dan lainnya.
"Apabila ditemukan penyakit penyerta, tak kalah penting adalah mengobati penyakit tersebut yang dapat mempengaruhi kualitas tidur. Misalnya penyakit pada organ saraf, pencernaan pun pada gangguan sendi. Itu termasuk faktor pada gangguan tidur," papar dr. Ruth katrin Goldina mengingatkan.
Nah apa saja jenis gangguan tidur alias Somnipati. Pertama Parasomnia, yakni pengalaman atau prilaku aneh selama tidur. Seperti tidur berjalan dan mimpi buruk.
Kedua Dysomnia atau gangguan terkait durasi, kualitas dan waktu saat tertidur. Seperti insomnia, hypersomnia dan narkolepsi.
Terakhir Apnea obstruktif akibat lemahnya otot "faring" yang menyebabkan kolepsnya saluran napas atas selama tidur berlangsung, umumnya mendengkur hebat, terengah engah, tersedak dan lainnya.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Mengacu pada The Institute for fungtional medicine, faktor non medis guna mengatasi gangguan tidur, dapat diatasi dengan memenuhi beberapa hal seperti temperatur berkisar 24-26" Celcius. Lalu keadaan lingkungan tempat tidur "kurang cahaya" redup bahkan gelap biasanya membuat lebih nyaman.
Lainnya lingkungan yang tenang dan tidak bising. Warna ruangan yang lembut. Serta kenyamanan dari kualitas kasur terbaik dan tentunya ruangan tidur yang bersih dan sehat.
Agar mendapatkan rasa nyaman saat tidur, dokter Ruth menyarankan saat waktu malam, konsumsi makan agar tidak terlalu kenyang dan mengonsumsi makanan 2 atau 3 jam sebelum waktu tidur di malam hari.
Lalu tidur siang yang baik dan tidak mengganggu kualitas tidur malam harinya adalah hanya 30-45 menit. Serta usahakan waktu bangun tidak lebih dari pukul 14.00 atau jam dua siang.