Blora, Gatra.com- Proses vaksinasi pelajar di Kabupaten Blora Jawa tengah diwarnai sebuah insiden. Seorang pelajar yang hendak disuntik vaksin oleh petugas mendadak teriak dan menangis.
Peristiwa inipun sontak mengundang perhatian jajaran Forkopimda yang hadir dalam kegiatan vaksinasi itu. Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati bersama Kapolres dan Dandim 0721/Blora langsung berupaya menenangkan pelajar yang diketahui bernama Ahmad Bagus Prayogo tersebut. "Gak usah takut le, gak sakit kok. Sini-sini gak usah dilihat," kata Tri Yuli sambil memeluk anak tersebut, Rabu (22/9).
Meski telah berupaya ditenangkan, namun anak tersebut tetap menolak disuntik. Wabup pun akhirnya menyarankan agar anak itu untuk tidak divaksin dulu untuk menenangkan diri. "Sudah duduk belakang lagi. Nanti saja. Ini minum dulu biar tenang," kata Tri Yuli.
Setelah hampir 20 menit dibujuk, akhirnya bocah kelas VII itu mau untuk divaksin. Namun saat petugas hendak menyuntikkan jarum ke lengannya, lagi-lagi bocah itu berontak dan tidak mau divaksin. Wabup bersama petugas pun kembali harus merayu anak tersebut untuk tidak takut. "Gak apa-apa. Lebih sakit sunat. Gak usah dilihat biar gak takut," kata Tri Yuli berusaha merayu lagi.
Setelah berulang kali dirayu, petugas pun akhirnya berhasil menyuntikkan jarumnya ke lengan anak tersebut. "Lho, sudah selesai, gak sakit kan. Sakit gak tadi," tanya Wabup
Kepada sejumlah wartawan, Bagus mengaku takut sama jarum suntik. "Takut, katanya setelah disuntik jarem (pegal)," kata Bagus sambil tersenyum.
Kegiatan vaksinasi yang berlangsung di GOR Mustika ini diinisiasi oleh Polres Blora bersama Ikatan Mahasiwa dan Pelajar Blora (IMPARA). Sebanyak 2.000 dosis vaksin disiapkan oleh petugas.
"Kita siapkan 2.000 dosis untuk dua hari kedepan. Target sasarannya selain masyarakat umum, Mahasiwa juga pelajar di Blora," kata Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama.