Kendal, Gatra.com- Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi berpesan kepada masyarakat untuk tetap memprioritaskan protokol kesehatan (prokes) meski saat ini sebagian masyarakat sudah tervaksin. Luthfi meminta kepada awak media untuk ikut menggelorakan pentingnya menerapkan prokes agar masyarakat segera bisa keluar dari pandemi covid-19.
Pesan ini disampaikan Kapolda Jateng saat meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi 600 santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Aris Kaliwungu Kendal, Senin (20/9). Kegiatan yang digelar alumni Akpol 97 Wira Pratama berbakti, dengan tema "Bersatu Bangkit Dari Pandemi" juga diisi bakti sosial pembagian paket sembako kepada santriwati Ponpes Aris Kaliwungu.
"Kegiatan Baksos dan vaksinasi ini, di selenggarakan oleh alumni Akpol 97. Untuk itu saya memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada Akpol 97 yang telah memberikan pengabdiannya selama 25 tahun ini," terang Kapolda Jateng.
Luthfi mengatakan, bahwa kegiatan Alumni Akpol 97 ini dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Adapun baksos sembako yang diberikan, lanjut Luthfi, diantaranya, berupa 300 paket sembako, 500 kg beras, 100 liter handsanitizer. "Semoga pengabdian yang selama 25 Tahun, dalam memberikan pengabdian tanpa batas kepada bangsa dan negara," ucap Luthfi.
Pengasuh Ponpes Aris Kaliwungu KH Khafidin menyampaikan terimakasih kepada alumi Akpol 97 dan Kapolda Jateng atas diselenggarakannya kegiatan vaksinasi dan baksos di pondok pesantren yang diasuhnya.
Menurutnya, vaksinasi yang telah diberikan kepada santrinya adalah sebuah bentuk ikhtiar agar bisa terhindar dari wabah penyakit yang melanda sejak tahun 2020 lalu. "Ikhtiar ini baik dan memang harus kita lakukan. Dalilnya juga jelas, barang siapa yang mau berusaha maka akan dipermudah," terang kiai yang menangui 1000 santri di Ponpes Aris Kaliwungu yang telah berdiri sejak 1949.
Kata Kiai Khafidin, pada masa pandemi seperti saat ini, kita berkewajiban berusaha untuk keluar dari wabah virus corona. "Jika kita semua ingin sehat ya harus ikhtiar sesuai dengan ilmu-ilmu kesehatan," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengungkapkan ada sedikitnya 20 santriwati Ponpes Aris yang tidak bisa mengikuti vaksinasi karena nomor induk kependudukan (NIK) tertolak saat dalam pendaftaran. "Ada santri yang NIKnya tertolak. Kita tetap akan upayakan agar mereka bisa segera ikut tervaksin. Kita segera koordinasi dengan pihak terkait," ungkapnya.