Cilacap, Gatra.com - Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar pelatihan teknik pertolongan di ketinggian untuk 50 relawan yang berasal dari berbagai Potensi SAR di Kabupaten Cilacap. Pelatihan dimulai pada 21 hingga 25 September mendatang.
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan melalui pelatihan masyarakat akan memiliki skill yang dibutuhkan jika terjadi bencana. Pengetahuan yang mumpuni itu akan mengurangi risiko timbulnya korban jiwa dan meminimalisir kerugian yang di timbulkan akibat bencana.
Menurut Tatto, kemampuan yang dimiliki potensi SAR juga akan mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah saat penanganan tanggap darurat bencana. Pertolongan pertama dapat dioptimalkan dari sumber daya masyarakat terlatih.
"Untuk itu dalam mendukung penyelenggaraan kegiatan pencarian dan pertolongan Kantor SAR Cilacap harus terus mengoptimalkan sumber daya manusia potensi untuk mendukung penyelenggaraan Operasi SAR dan di harapkan dapat mengurangi kecenderungan masyarakat untuk terlalu bergantung pada pemerintah dalam menghadapi kecelakaan, musibah maupun bencana,” kata Tatto, dalam keterangannya, Selasa malam (21/9).
Bupati juga menyatakan, keterlibatan potensi SAR akan sangat membantu pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan. Pasalnya, SDM yang dimiliki oleh pemerintah sangat terbatas.
Sementara, Cilacap merupakan wilayah dengan potensi bencana alam yang tinggi. Ancaman bencana tersebut meliputi banjir, longsor, gempa bumi, tsunami, angin kencan dan bencana alam berbahaya lainnya. Bahkan, di Jawa Tengah Cilacap adalah kabupaten tertinggi risiko bencana.
“Karena Basarnas tidak bisa bekerja sendiri, jadi upaya ini menjadi bagian dari membangun karakter bangsa dan pencegahan di bidang SAR (SAR Preventif),” kata Tatto, didampingi Direktur Bina Potensi Basarnas Pusat Drs. Mochamad Hernanto, M.M dan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap I Nyoman Sidakarya, S.H.
Adapun materi yang akan di berikan seperti MFR (Medical First Responder) meliputi pengantar pertolongan pertama, pemindahan korban, cidera alat gerak, bantuan hidup dasar dan teknik pertolongan di ketinggian seperti safety di ketinggian, teknik simpul, anchoring, belaying, Ascending, Discanding, Lifting , an Lowring.
“Hasil dari pelatihan ini nantinya peserta dapat membantu operasi pencarian dan pertolongan korban khususnya di ketinggian, dengan cepat, tepat dan aman, serta mempererat sinergitas dan koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap dengan Pemerintah Daerah, TNI/Polri serta potensi SAR di Kabupaten Cilacap,” ucap Kepala Kantor SAR Cilacap, I Nyoman Sidakarya.
Sebanyak tujuh instruktur dan tiga asisten instruktur terlibat dalam pelatihan yang akan berlangsung selama lima hari. Dua orang tim medis disiagakan selama 24 jam untuk mengawasi seluruh unsur yang terlibat dalam kegiatan Pelatihan Potensi SAR.
Lantaran masih dalam kondisi pandemi Covid-19, maka seluruh ketentuan yang terkait pencegahan benar-benar diperhatikan. Di antaranya pembersihan/sterilisasi peralatan dan sarana yang digunakan, menyediakan handsanitizer atau sabun, pemeriksaan suhu badan secara rutin, seluruh peserta wajib menginap di lokasi, bahkan telah disiapkan ruang isolasi apabila ada peserta yang berindikasi terinfeksi Covid-19.