Pegunungan Bintang, Gatra.com- Kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Markas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, mengaku terus berperang melawan aparat TNI-Polri. Panglima TPNPB-OPM Ngalum Kupel 'Bridgen' Lamek Taplo mengklaim menembak 6 anggota TNI-Polri, 21/9.
Lamek Taplo melaporkan bahwa kontak senjata terjadi dari pukul 06:45 waktu setempat hingga 16:30. Dia engklaim telah menembak 6 anggota TNI. Namun dia ragu sendiri dengan laporannya, karena tidak bisa memverifikasinya. "Dan itu kami belum bisa pastikan berapa yang meninggal dunia dan berapa yang luka ringan dan luka berat," katanya.
"Sementara kami pasukan TPNPB-OPM belum ada korban tewas maupun luka-luka," katanya. Lamek Taplo mengirim pesan melalui telepon kepada Markas Komnas TPNPB-OPM.
Laporan lain adalah nasib salah satu tenaga kesehatan yang hilang atas nama Gerald Sokoy adalah tersesat pada 13/9. "Kami menemukannya, sementara ada bersama kami di markas. Dan rencana akan kami kembalikan ke keluarganya melalui pemerintah daerah Kabupaten Pengunungan Bintang," pesan Lamek Taplo.
Tentang tewasnya perawat Gabriela Melian, yang banyak pihak mengutuk keras TPNPB-OPM, menurut Lamek Taplo hal yang biasa. "Nanti situasi meredah juga. Akan ketahuan jika kami bertanggung jawab atas segala penembakan terhadap apapun terjadi karena dalam situasi seperti itu kami tidak kontrol dengan baik," katanya.
Sementara itu, laporan lain bahwa pihak aparat keamanan telah menyiapkan tiga buah hellikopter yang akan melakukan serangan-serangan udara terhadap pasukan TPNPB-OPM di markas Kiwi, Kabupaten Pengunungan Bintang Papua. "Semua rakyat Papua mohon memantau kondisi ini," katanya.
Sementara pihak keamanan menytakan bahwa helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi korban kekerasan TPNPB-OPM, terutama perawat dan jenazah Gabriela Meilan. Namun, upaya evakuasi tersebut mendapat gangguan dari TPNPB-OPM dengan tembakan seporadis. Para korban kini telah berhasil dievakuasi ke Jayapura.