Jambi, Gatra.com - Gubernur Jambi Al Haris meyakinkan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim bahwa masyarakat Provinsi Jambi siap melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Hal ini diungkapkan Gubernur saat mendampingi Mendikbudristek menyaksikan pemberian Vaksin Covid-19 bagi pelajar di Kota Jambi, di Balai Prajurit Korem 042/Garuda Putih Jambi, Selasa (21/9).
Pada kesempatan ini Al Haris menyampaikan, saat ini sebanyak 87 persen masyarakat Kota Jambi telah divaksinasi. Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemendikbudristek dalam percepatan vaksinasi PTK dan peserta didik.
Program Vaksinasi ini adalah upaya untuk memutuskan mata rantai pandemi Covid 19 yang telah merusak semua sendi-sendi kehidupan ekonomi dan mobilitas. Menurut Al Haris, PTM sangat perlu dilakukan.
"PTM terbatas sangat penting dilakukan karena tidak optimalnya pembelajaran jarak jauh. Selain bagi anak anak pelajar terlalu lama bermain HP juga tidak bagus bagi perkembangannya. Menurut informasi yang kita peroleh, memang pendidikan melalui daring itu tidak optimal. Jadi sangat kurang, apalagi kalau daerahnya internetnya tidak tertangkap, lemah. Mereka sebenarnya tidak belajar. Bukan lagi belajar daring, tapi tidak belajar, kata Haris.
Selain itu, Haris mengajak masyarakat Kota Jambi untuk ikut serta dalam program vaksinasi dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Sebab menurutnya, suksesnya penanganan pandemi Covid-19 khususnya di Provinsi Jambi sangat bergantung pada kekompakan masyarakat.
"Mudah-mudahan adanya dukungan dari Pemerintah Pusat dan Pihak Swasta untuk penaganan covid-19 di Provinsi Jambi, menjadi penyemangat bagi kita semua, untuk segera memulihkan Provinsi Jambi yang kita cintai dari bahaya pandemi covid-19, mudah-mudahan cepat berakhir," kata Haris
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, PTM terbatas merupakan amanat dari Presiden RI Joko Widodo.
"Jangan PTM terbatas yang mengejar vaksinasi. Tapi, vaksinasi yang mengejar PTM terbatas," ujarnya.
Nadiem juga mengungkapkan, sebagai tindak lanjut amanat Jokowi, ia segera melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Keduanya menyepakati langkah yang perlu diambil dalam upaya mendorong PTM terbatas.
"Minggu lalu, saya dan Pak Menkes telah mengumpulkan seluruh kepala Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan seluruh Indonesia. Di dalam pertemuan tersebut Pemerintah Pusat terus mendorong Pemerintah Daerah untuk mempercepat penuntasan vaksinasi PTK serta mendukung pelaksanaan PTM terbatas," sebut Nadiem.
Ia juga menyampaikan, Kemenkes melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit juga telah mengeluarkan surat edaran Percepatan Penyelesaian Vaksinasi Covid-19 bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, serta Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Setelah melihat secara langsung proses vaksinasi di Jambi, Menteri Nadiem mengungkapkan kegembiraannya.
"Hari ini adalah hari yang berbahagia bagi dunia pendidikan Jambi. Kita menyaksikan ribuan PTK telah divaksinasi. Begitupun dengan adik-adik pelajar dan warga sekitar sekolah," katanya.
Mendikbudristek mengingatkan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan dapat berdampak negatif dan permanen yang bisa menyebabkan anak-anak Indonesia sulit mengejar ketertinggalan.
Antara lain dilihat dari aspek putus sekolah, penurunan capaian pembelajaran, dan kesehatan mental serta psikis anak-anak, yang semuanya bisa menjadi risiko yang lebih besar.
"Kami mohon sekali kepada Pemerintah Daerah untuk menyelamatkan anak-anak kita dari learning loss, agar sekolah-sekolah bisa menerapkan PTM terbatas sesuai dengan SKB Empat Menteri," tuturnya.