Jakarta, Gatra.com – Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2021 menunjukkan inflasi tetap rendah di angka 1,59% secara year-on-year (yoy). Nilai ini sedikit meningkat dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,52% (yoy).

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan BI berkomitmen menjaga stabilitas harga serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI dan TPID). Hal itu dilakukan untuk menjaga inflasi IHK dalam kisaran target yaitu 3,0±1% pada 2021 dan 2022.

“Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2021 tercatat inflasi 0,03% (month-to-month), sehingga inflasi IHK sampai Agustus 2021 mencapai 0,84% (year-to-date),” ungkapnya dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, Selasa (21/9).

Menurut Perry, inflasi inti terjaga rendah sejalan dengan belum kuatnya permintaan domestik dan terjaganya stabilitas nilai tukar. Selain itu, juga berkat konsistensi kebijakan BI mengarahkan ekspektasi inflasi pada kisaran target yang telah ditetapkan.

“Inflasi kelompok volatile food sedikit meningkat disebabkan oleh kenaikan harga komoditas minyak goreng sejalan dengan kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) global di tengah pasokan barang yang memadai,” imbuhnya.

Perry menuturkan, inflasi harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices) juga sedikit meningkat seiring masih berlanjutnya dampak kenaikan cukai tembakau. Dia pun menyatakan inflasi tetap rendah dan dapat mendukung stabilitas perekonomian.