Brebes, Gatra.com - PPKM di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah kembali turun ke level 3 pada perpanjangan PPKM hingga 4 Oktober setelah sempat naik ke level 4. Pemerintah setempat berupaya mendorong capaian vaksinasi yang masih rendah.
Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan, capaian vaksinasi menjadi salah satu indikator penilaian dalam penentuan level PPKM. Indikator ini yang membuat PPKM di Kabupaten Brebes belum bisa turun ke level 2.
"Sesuai Inmendagri, PPKM Brebes ada di level 3 karena capaian vaksinasi kita belum 50 persen. Kita baru 20 persen dari jumlah penduduk. Nah maka ini yang akan kita dorong bersama, bagaimana percepatan vaksinasi untuk masyarakat," kata Idza, Selasa (21/9).
Menurut Idza, upaya percepatan vaksinasi tersebut membutuhkan ketersediaan vaksin. Sedangkan jumlah vaksin masih terbatas serta tak sebanding dengan jumlah sasaran target vaksin sebanyak 1,6 juta orang dan jumlah penduduk yang mencapai 1,8 juta orang.
"Ketersediaan vaksin ini yang akan kita minta ke pemerintah pusat agar tercukupi karena jumlah penduduk kita besar," katanya.
Selain meminta tambahan vaksin ke pemerintah pusat, Idza juga mengaku akan mengirim surat kepada anggota DPR RI agar ikut membantu percepatan vaksinasi di Kabupaten Brebes dengan menyediakan dosis vaksin.
"Saya akan kirim surat ke bu doktor Dewi Aryani dan bu hajah Nadlifah (anggota DPR RI). Kurang lebih 100 ribu vial, dua-duanya. Harapannya dari pusat juga turunkan, karena penduduk Brebes sangat banyak, biar level kita turun ke 2 dan 1," ungkapnya.
Idza mengatakan, status PPKM di Brebes sebenarnya sudah berada di level 2 jika tidak ada indikator capaian vaksinasi. Sebab jumlah kasus Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) dan angka kematian pasien Covid-19 sudah menurun.
"Jumlah kasus dari tanggal 13 -19 September hanya 52 orang. BOR hanya 20, yang meninggal hanya 10. Terus kita sudah zona kuning. Kalau tidak ada penilaian vaksin kita sudah di level 2, tapi penilaian vaksin ini memang benar harus ada untuk mendorong. Capaiannya harus 50 persen dari jumlah penduduk, kita baru 20 persen, termasuk lansia kita baru 30 persen, padahal harus 40 persen," ujarnya.