Jakarta, Gatra.com - Aktivis HAM Papua Barat, Rosa Javiera, mengungkapkan bahwa terjadi salah kaprah pemerintah Indonesia terkait tujuan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Papua Barat baru-baru ini menjelang digelarnya Pekan Olahraga Nasional (PON) pada Oktober mendatang.
“Menyambut PON yang akan segera digelar dalam waktu dekat, pemerintah memang menargetkan vaksinasi untuk lebih banyak warga Papua Barat. Hanya saja, pemerintah mengajak orang untuk divaksin bukan agar tubuh mereka sehat, tetapi agar PON bisa berjalan lancar,” ujar Rosa dalam sebuah webinar yang digelar oleh Amnesty International pada Sealsa, (21/9/2021).
“Narasi pemerintah yang beredar di media adalah, ‘Oke, ayo divaksin supaya kamu bisa menonton pertandingan-pertandingan di PON’. Menurut saya, dalam hal ini pemerintah tak menjadikan vaksinasi sebagai bagian dari sistem kesehatan, tak mendorong agar tercipta kekebalan kelompok, tetapi lebih kepada keuntungan ekonomi yang berpotensi didapat dari gelaran PON,” ujar Rosa.
Tak hanya itu, Rosa juga menjelaskan bahwa permasalahan vaksinasi-PON ini juga berlipat ganda. Selain salah kaprah tujuan vaksinasi Covid-19 di atas, warga Papua Barat juga, menurutnya, mengalami trauma saat harus mengikuti program vaksinasi nasional lantaran petugas-petugas vaksinasinya merupakan anggota TNI-Polri. Menurutnya, kehadiran TNI-Polri menghadirkan trauma politik tersendiri bagi warga setempat.
Selain itu, dengan pergelaran PON yang semakin di dekat mata, Rosa juga khawatir akan bertambahnya pasukan militer dan kepolisian ke tanah Papua. Ia khawatir terdapat motif politik tertentu ketimbang motif pengamanan atlet-atlet PON dengan penambahan personel keamanan tersebut.
Seperti diketahui, PON Papua 2021 akan dilangsungkan di Bumi Cendrawasih selama dua pekan, yakni pada 2-15 Oktober 2021. Stadion Lukas Enembe yang terletak di Sentani, Jayapura, Papua, didapuk menjadi lokasi utama untuk menyelenggarakan upacara pembuka maupun penutup.
Soal vaksinasi di Papua Barat, menurut pembaruan data dari Dinas Kesehatan provinsi setempat per tanggal 18 September 2021, capaian vaksinasi Covid-19 di wilayah tersebut masih berada di kisaran di bawah 30%, baik vaksinasi dosis pertama maupun kedua.
Dosis pertama vaksinasi Covid-19 di Papua Barat baru menyasar sejumlah 230.622 peserta atau 28,9%. Sementara dosis kedua baru menyasar sebanyak 137.324 peserta atau 17,2%. Total sasarannya adalah sebanyak 797.402 orang.