Home Hukum Batu Nisan Makam Muslim Rusak Diobrak-abrik, Pelaku Masih Misterius

Batu Nisan Makam Muslim Rusak Diobrak-abrik, Pelaku Masih Misterius

Sukoharjo, Gatra.com- Sejumlah batu nisan di Komplek Pemakaman Muslim di Wonosari, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, rusak diobrak-abrik. Rata-rata makam-makam itu rusak di bagian batu nisan tercabut dari makam dan patah.

Rusaknya sejumlah batu nisan tersebut diketahui warga Tawangsari, Sukoharjo, Ahmad Mustaqim, saat ziarah ke makam bapaknya pada Minggu (19/9) siang. Dia pun kaget melihat sejumlah batu nisan yang dirusak. Termasuk, nisan bapaknya juga dalam kondisi patah. 

Menurut dia, rata-rata yang rusak posisinya agak menjorok ke bawah karena kontur pemakamannya berupa tanah menurun. Namun lokasi makam yang berada di atas masih aman dan tidak ada yang rusak. "Rata-rata dalam keadaan tercabut dari makam dan patah atau hancur," katanya Senin (21/9).

Kebetulan saat ziarah, dia bertemu dengan pengurus makam. Pengurus makam tersebut memberitahu bahwa peristiwa itu sudah berlangsung lama dan belum ketemu pelakunya.

Padahal beberapa hari setelah lebaran Mei lalu, dirinya sempat berziarah. Kondisi nisan makam bapaknya masih bagus. Namun, saat berziarah kali ini, nisan bapaknya sudah dalam kondisi rusak. "Menurut penglihatan saya beberapa makam juga sama, nisannya hilang dan ditemukan rusak juga," imbuhnya.

Dia mengaku tidak merasa ada yang salah, memang sebenarnya sudah diberi nisan dari pengelola makam. Tetapi hanya berupa batako dicat nomer makam. Hal itu, membuat dirinya khawatir tulisannya suatu saat hilang.

"Maka saya ganti dengan nisan dan hanya diberi nomor, karena saya lihat di makam yang lain juga diganti dengan nisan yang lebih baik. Aturannya tidak boleh diberi nama, hanya nomor," ungkapnya. 

Mustaqim berharap aparat segera mencari pelaku dan menangkapnya, dan diketahui motif apa mereka melakukannya. Hanya saja, dirinya belum sempat melapor ke pihak yang berwajib, namun sudah melapor ke pengurus makam. "Kalau memang iseng kok sungguh keterlaluan. Ibaratnya bapak kami sudah meninggal dan disemayamkan dengan tenang disana kok masih ada yang mengganggu," paparnya. 

Sementara itu, Camat Polokarto Heri Mulyadi menyampaikan, pihaknya sudah mendapatkan informasi perihal rusaknya sejumlah makam di Pemakaman Muslim Polokarto dua bulan belakangan ini. Menurut dia ada sejumlah aturan di pemakaman itu. "Kalau di kijing keramik dan di bangun macem-macem itu memang tidak boleh," tandasnya.

2568