Karanganyar, Gatra.com-Guna mengantisipasi harga cabai makin anjlok, Aparatur Sipil Negara (ASN) diinstruksi membeli komoditas itu dari petani dengan harga pantas. Gerakan ini dimulai Selasa (21/9) besok.
"Sekitar 1 ton cabai petani akan dibeli besok pagi. Dimulai saya sendiri. Kasihan mereka selama ini menanam, tapi hasilnya kurang memuaskan akibat dampak PPKM," kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono kepada wartawan di gedung DPRD usai rapat paripurna, Senin (20/9).
Berdasarkan cek harga dari Bagian Perekonomian dan Dinas Perdagangan, harga cabai rawit rata-rata pada pekan lalu hanya Rp7 ribu perkilogram. Padahal BEP petani akan tercapai apabila harganya Rp10 ribu. Gerakan ASN beli cabai petani lokal dituangkan dalam surat edaran yang ditandatangani Sekda Pemkab Karanganyar, Sutarno.
Sementara itu Kasubbag Perekonomian Bagian Perekonomian Setda Pemkab Karanganyar, Purweni Dewi mengatakan telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian perihal pembelian cabai petani lokal. Petani yang dibidik dari wilayah Jenawi dan Ngargoyoso, dimana dua wilayah lereng Lawu itu sedang panen.
"Sudah ada petaninya yang sanggup menjual ke ASN Karanganyar. Kami meminta disediakan 750 kilogram dulu. Dari Ngargoyoso dan Jenawi, jenis cabai keriting," katanya.
ASN Karanganyar sanggup membeli perkilo Rp13 ribu. Dengan demikian, margin yang diperoleh petani lebih lumayan jika dibanding menjualnya ke tengkulak.
Purweni mengatakan harga jatuh cabai lokal disebabkan konsumsi masyarakat berkurang drastis akibat PPKM. Disebutnya, itu dipengaruhi UMKM lesu dan hajatan yang dilarang saat PPKM darurat.
"Pengaruhnya ke produksi makanan berbumbu cabai. Hajatan dan UMKM lesu. Tentunya enggak banyak yang beli cabai. Padahal panennya melimpah. Harganya otomatis jatuh," katanya.
Dalam SE yang mulai diberlakukan Selasa besok, ASN dipersilakan membeli cabai lokal di pasar tradisional maupun ke petani langsung. Gerakan ini akan diawali pembelian oleh Bupati Juliyatmono kemudian diikuti ASN yang bekerja di OPD.
"Kalau saya sendiri akan beli. Tapi berapa banyak, nanti saja lah. Lihat besok. Yang jelas pantas. Enggak di bawah BEP petani. Lebih tentunya," katanya.
Ia mengajak ASN konsisten dengan gerakan tersebut sampai petani cabai benar-benar pulih dari keterpurukan. Potensi belasan ribu ASN di Karanganyar, lanjutnya, diharapkan berkontribusi positif bagi perekonomian lokal. Purweni menegaskan gerakan ini tidak dibiayai APBN. Pembelian cabai oleh ASN dari dompet pribadi mereka.
"Kenapa ASN yang mengikuti gerakan ini? Karena PPKM dan pandemi tidak banyak mempengaruhi ASN. Penghasilan mereka aman dari terpaan pandemi. Sehingga dianggap mampu membantu para petani," katanya.