Banyumas, Gatra.com– Sejak dibuka kembali sejak akhir Agustus lalu, Warung Makan Rakyat (WMR) yang dikelola Lembaga Sosial Nasional Sekolah Relawan ramai dikunjungi warga. Tiap hari, ratusan orang berduyun-duyun mendatangi warung yang terletak di Jalan Haji Oten Pardikin Partoadiwijoyo, utara Alun-alun Banjarnegara, Jawa Tengah.
Seorang warga Banjarnegara, Slamet mengaku sangat bersyukur dengan adanya warung yang bisa menggratiskan ratusan porsi makanan setiap hari. Pandemi telah menurunkan pendapatannya sebagai sopir.
Terlebih, untuk makan di warung ini tidak menggunakan syarat apapun. Warga tinggal masuk ke warung dan makan sekenyangnya. “Saya bersyukur, ada warung yang peduli dengan menggratiskan makanan. Ini sangat membantu kami yang berprofesi sebagai supir yang lagi sepi penumpang. Untuk setoran sangat berat. Ini sangat membantu,” ujar Slamet, dalam keterangan tertulis Pemkab Banjarnegara, dikutip Senin (20/9).
Koordinator Sekolah Relawan Area Banyumas Saleh Fathoni, selaku pengelola WMR mengatakan siapapun boleh makan gratis di WMR tiap hari, selama persediaan masih ada. Warung ini memang diadakan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Saking mudahnya, warga tak perlu membawa KTP dan tetek bengek prasyarat lain untuk makan di WMR. Semua orang boleh makan di warung ini dengan gratis. “Tidak harus masyarakat miskin atau dhuafa, semua boleh makan di sini. Silakan yang membutuhkan makan, selagi ada, boleh makan di sini,” kata Saleh.
Menurut Fathoni Diketahui, pandemi Covid-19 berdampak ke seluruh sektor. Salah satunya adalah para pekerja jalanan. Pasalnya, pemerintah membatasi aktivitas dan mobilitas warga. Akibatnya, aktivitas ekonomi menurun drastis.
Kondisi ini menyebabkan ribuan orang mengalami penurunan pendapatan harian. Tak hanya itu, banyak pula masyarakat yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena perusahaan tempatnya bekerja melakukan efisiensi, atau bahkan bangkrut. “Situasi pandemi banyak warga yang terdampak. Kita tidak ingin sampai ada orang yang tidak bisa makan,” kata Fathoni.