Wellington, Gatra.com - Kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, akan tetap dalam penguncian COVID-19, setidaknya selama dua minggu ke depan.
“Meskipun beberapa pembatasan mulai dilonggarkan,” kata Perdana Menteri Jacinda Ardern, dikutip AFP, pada Senin (20/9).
Ardern mengatakan kota berpenduduk dua juta itu akan turun ke level tiga menyikapi respons virus corona yang sebelumnya tingkat empat di Selandia Baru pada Selasa malam. Pihak berwenang tetap berkomitmen untuk menghilangkan wabah varian delta.
"Kami beralih sekarang karena saran yang kami miliki adalah bahwa kami tidak memiliki penularan yang meluas dan tidak terdeteksi di Auckland," katanya kepada wartawan.
“Jika semua orang terus memainkan peran mereka, kami dapat terus membasmi (virus),” tambahnya.
Meski terjadi perubahan, penerapan untuk tinggal di rumah akan tetap berlaku namun beberapa bisnis, seperti gerai makanan hanya bisa dibawa pulang, atau menggunakan pengiriman tanpa kontak.
Selandia Baru memberlakukan penguncian nasional pada 17 Agustus ketika kasus pertama varian delta yang sangat menular ditemukan di masyarakat.
Kluster terkonsentrasi di Auckland dan seluruh negara mulai keluar dari penguncian sejak awal bulan ini.
Ardern mengatakan kota di Pulau Utara dapat melonggarkan penguncian jika pihak berwenang yakin wabah itu "terkendali dengan baik".
“Saat ini, kami terus melihat kasus-kasus misteri muncul melalui pengujian komunitas,” katanya.
“Kami ingin melihat perubahan haluan dalam beberapa situasi ini,” tambahnya.
Selandia Baru mengejar strategi eliminasi "COVID nol" -- mengakibatkan 27 kematian dalam populasi lima juta.
Negara itu telah bebas dari kasus komunitas selama enam bulan sebelum wabah pada bulan Agustus.