Pegunungan Bintang, Gatra.com- Kelompok yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menantang perang TNI-Polri. Tantangan berdurasi 1 menit 55 detik itu diunggah lewat YouTube, 18/09. Tantangan disampaikan langsung Panglima Komando Pertahanan (Kodap) XV Ngalum Kupel, "Brigjen" Lamek A Taplo.
"Saya sebagai panglima Kodap XV Ngalum Kupel, di belakang saya anggota Kodap XV Ngalum Kupel siap lawan dan siap perang untuk pembebasan tanah Papua dari NKRI. Apabila satu amunisi atau satu peluru yang saya kasih keluar, tidak boleh nyatakan teroris dan ilegal," katanya.
"Saya Pangkodap XV Ngalum Kupel, jika saya turun siapa pun Bupati tidak boleh mengatakan kami minta makan dan minta minum. Tidak bisa. Kami butuh Papua merdeka. Jadi mungkin seperti itu. Terimakasih!" katanya.
Tantangan itu muncul setelah seorang komandan yang diberi pangkat kolonel tewas ditembak TNI-Polri. TPNPB-OPM mengumumkan duka nasional, 15/09. Pengumuman disampaikan Panglima kodap XV Ngalum Kupel 'Brigadir Jenderal Lamek Taplo bahwa satu orang anggota militer TPNPB-OPM telah gugur di medan pertempuran dan dua orang luka ringan.
Anggota TPNPB-OPM yang tewas atas nama Kolonel Elly M Bidana, Komandan Operasi Batalyon III MEME, 35 tahun. Dia merupakan anggota pasukan TPNPB-OPM Kodap Ngalum Kupel dengan status sangat istimewa.
"Terlah gugur tertembak, meninggal dunia dalam pertempuran pada tanggal 13 September 2021 Jam 10,30 menit dalam kontak senjata antara pasukan TPNPB-OPM dengan Pasukan Setan TNI-Polri Pos Koramil di Distrik Kiwirok Kabupaten Pengunungan Bintang Papua," kata Brigjen Lamek Taplo dalam pengumumannya.
"Almarhum tertembak dalam medan tempur dan meninggal dunia di tempat. Dan dua orang luka ringan sedang dirawat," tambahnya. .Elly Bidana dimakamkan di Markas Kiwi secara militer oleh Pasukan TPNPB-OPM Kodap Ngalum Kupel di bawah Pimpinan Brigadir Jenderal Lamek Taplo.
Lamek Taplo juga mengklaim 4 orang anggota TNI gugur dan satu orang anggota TNI luka-luka. "Fasilitas Pemerintah Indonesia berbagai jenis bangunan dibakar total oleh pasukan Kodap Ngalum Kupel dan siap bertanggung jawab," katanya.
"Jika semua jenis bangunan milik kolonial yang ada di tanah Ngalum saya akan bersihkan dengan manusia yang bukan ras Melanesiah kulit hitam," ancamnya. "Jika warga non Papua yang ada di Pengunungan Bintang segera keluar dari Oksibil sebelum pasukan saya bertindak," tambahnya.
Ancaman itu telah dilakukan dengan membakar Puskesmas, Pasar, dan fasilitas lainnya. Akibatnya, seorang dokter hilang, satu perawat gugur atas nama Gabriela Melani, dan satu perawat terluka. Dalam baku tembak, pihak TNI polri membantah jika 4 anggotanya tewas. Hanya satu orang anggota TNI yang terluka dan telah diberikan perawatan.