Palembang, Gatra.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartato, menyebut bahwa tingkat kesembuhan masyarakat dari virus corona atau Covid-19 di Tanah Air sudah mencapai 95%.
Itu disampaikannya dalam rapat koordinasi evaluasi PPKM level 4 di luar Jawa–Bali, Pembahasan Persiapan World Superbike Mandalika 2021 dan Pembahasan Penyelenggaraan Sepakbola Liga I Indonesia oleh Kemenko Perekonomian RI secara virtual di Command Centre Pemprov Sumsel, Sabtu (18/9).
Dalam rakor yang diikuti Pj Selretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, S.A Supriono, Menko Airlangga mengatakan, kasus aktif saat ini di bawah 100 ribu. Karena itu, pihaknya berterima kasih kepada seluruh gubernur serta Panglima TNI dan Kapolri atas kerja sama yang baik dan koordinasi Satgas Covid-19 juga Kepala BNPB dan menteri terkait.
“Tingkat kesembuhan nasional kini mencapai 95%. Atas arahan Presiden Jokowi, walaupun puncak kasus berhasil kita tangani namun Presiden mengimbau kita tetap waspada,” ujarnya.
Menurutnya, situasi jumlah kasus per kelompok provinsi per 17 September 2021 mengalami berbagai perbaikan. Terutama sejak diterapkannya PPKM berdasarkan level asesmen pada 9 Agustus lalu.
Saat ini, kasus aktif nasional tercatat sebanyak 68.942 kasus. Dengan distribusi kasus aktif Jawa–Bali sebesar 39,87% dan luar Jawa–Bali sebesar 60,13%. Selanjutnya, untuk kasus aktif (perbandingan data 9 Agustus sampai 17 September) di luar Jawa–Bali menurun, tertinggi di Nusra turun -86,05%.
Begitu juga untuk tingkat kesembuhan secara nasional mencapai 95% (global 89,76%, Jawa–Bali 95,54% dan luar Jawa–Bali 93,90%). Sedangkan kematian sebesar 3,35% (global 20,05%, Jawa–Bali 3,49%, dan luar Jawa–Bali 3,06%).
“Kesimpulannya kasus aktif sejak 9 Agustus lalu sudah turun -84,63% RR > Global, CFR > Global,” ujarnya.
Bukan itu saja, ia pun menjelaskan mengenai hasil monitoring perkembangan indikator kasus Covid-19 di Provinsi Luar Jawa–Bali. Monitoring data itu meliputi level asesmen, perubahan kasus aktif dalam tujuh hari, CFR harian, capaian testing, positivity rate, BOR, dan persentase vaksinasi.
“Vaksinasi dosis 1 yang masih di bawah 20% ada di Sumbar dan dan Lampung. Tentu, ini harus mendapat perhatian,” katanya.