Labura, Gatra.com - Bupati Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Provinsi Sumut, Hendri Yanto Sitorus (HYS) ngamuk ketika mengetahui situasi dunia pendidikan di salah satu SD Negeri di Desa Kuala Beringin, Kecamatan Kualuh Hulu.
Bagaimana tidak, di sekolah dasar tersebut diketahui bahwa sebagian murid belum memahami Membaca, Menulis dan Berhitung (Calistung). Parahnya, guru maupun kepala sekolah, malah terlambat datang.
Awal ceritanya, Bupati HYS menerima laporan bahwa pada Kamis (16/9) kemarin, Wakil Bupati, H Samsul Tanjung didampingi Sekda, HM Suib dan pejabat lainnya melakukan inspeksi mendadak SD tersebut.
Kala itu, rombongan jajaran Pemkab Labura tidak menemukan adanya proses belajar dan mengajar, termasuk belum terlihat tenaga pendidik/guru. Parahnya, kepala sekolah baru tiba beberapa saat setelah tim sidak berada di lokasi akibat mengikuti vaksinasi di Puskesmas.
Selang beberapa saat, Sekretaris Dinas Pendidikan meminta tenaga pengajar agar menghadirkan murid untuk diuji. Mirisnya, sebagian murid didapati masih kurang menguasai Calistung.
Memang, profil sekolah dasar milik pemerintah itupun, terkesan kurang memadai. Misalnya, guru pengajar di SD tersebut berjumlah 11 orang dengan rincian, 2 berstatus ASN, 2 berstatus CPNS dan 7 berstatus honorer/kontrak.
Mengetahui itu, Bupati Labura, HYS menggelar rapat terbatas bersama Dinas Pendidikan, UPTD serta pihak sekolah dan guru, Jum'at (17/9) lalu di aula Ridho Yaman kantor bupati setempat.
Dalam rapat, Bupati HYS berang dan mengaku sangat kecewa sembari memberi perintah kepada kepala sekolah dan guru tenaga agar berkomitmen bahwa dalam waktu 1 bulan ke depan, para murid agar harus sudah lancar Calistung.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Labura, Sugeng membenarkan adanya rapat terbatas sekaitan temuan sidak tersebut. "Iya, semalam rapatnya itu," terangnya melalui telepon selular.