Jakarta, Gatra.com – Kue tradisional Indonesia harus berani tampil dengan cita rasa dan bentuk lebih kekinian tanpa meninggalkan identitas aslinya agar tak lekang di telan zaman atau tenggelam karena serbuan kue-kue modern.
Chef Devina Hermawan mengatakan bahwa kreativitas masyarakat dalam mengolah jajanan tradisional Indonesia bisa dilakukan dengan memodifikasi sajian tersebut tanpa menghilangkan bahan utama dan proses pembuatannya.
Devina mencontohkan, misalnya klepon yang diisi dengan cokelat atau keju, gemblong yang dibalut green tea. Bahkan, kini banyak pelaku usaha kecil yang juga membawa hidangan tradisional ke dalam bentuk modern, seperti kue ulang tahun ataupun dipadukan dengan cake modern.
“Membuat fusion Indonesian snack juga bisa membuka peluang bagi para pelaku UMKM untuk menyajikan sajian unik dengan tetap menonjolkan jajanan asli khas Indonesia," katanya dalam keterangan pers, Sabtu (18/9).
Menurutnya, untuk menghasilkan kue-kue yang enak tentunya tidak terlepas dari peran bahan utama yang digunakan dan pastikan bahan-bahan tepungnya memiliki kualitas yang lembut, putih, dan wangi alami supaya menghasilkan kue yang enaknya jadi beda.
Ahli Kuliner Indonesia, Chef Fatmah Bahalwan, sekaligus pendiri Natural Cooking Club (NCC) yang memiliki ratusan ribu anggota yang tersebar di seluruh penjuru NNusantara ini, mengakui bahwa jajanan tradisional memang kerap dilupakan kaum muda karena dianggap ketinggalan zaman.
Meski demikian, ia optimistis dengan kreativitas yang dapat menyulap hidangan tradisional menjadi lebih modern, maka tak hanya menarik secara visual namun juga membuat enaknya jadi berbeda.
Untuk memberikan inspirasi dalam menyajikan jajanan tradisional khas Indonesia dengan sentuhan kekinian, Bola Deli banyak menciptakan inovasi-inovasi resep serta menjalin kolaborasi dengan chef-chef muda, seperti Chef Devina Hermawan, Chef Putri Miranti, Chef Putri Habibie, dan Chef Diana Cahya.
Tak ketinggalan untuk mendongkrak popularitas di segment millennial turut dihadirkan Sarwendah sebagai sosok selebritis yang cukup piawai membuat kue-kue kekinian.
“Untuk semakin mengukuhkan kualitas produknya, Bola Deli juga menjadi produk tepung andalan Master Chef Indonesian season 8,” kata Dwi Rahayu, Marketing Manager Bola Deli.
Ia menyampaikan, upaya membuat kue tradisioal Indonesia agar tampil dengan cita rasa dan bentuk kekinian ini sejalan dengan semangat FKS Food melalui brand Bola Deli. Pihaknya mendukungan penuh untuk membawa kue tradisional ke pasar kaum muda.
Menurut Dwi, saat ini adalah momentum untuk mengembalikan animo pasar terhadap kue tradisional, khususnya pasar milenial. ?Dahulu kue tradisional dianggap tidak menarik bagi kaum muda karena tampilan dan rasa kurang kekinian, tidak tahan lama dan cara pembuatan ribet.
“Sekarang rasa dan bentuk kue tradisonal tidak kalah menarik dengan kue modern,” kata Dwi.
Menurut Dwi, untuk menghasilkan kue tradisional yang dengan kualitas yang baik dan enaknya jadi beda, pihaknya sebagai produsen tepung ketan dan beras berkomitmen menjadi solusi bagi para koki keluarga dan UMKM untuk berkreasi membuat kue tradisional dengan sentuhan kekinian.
“Semuanya kami lakukan untuk mendorong masyarakat terus menyajikan jajanan tradisional Indonesia baik di dapur keluarga, maupun untuk kebutuhan usaha,” ujar Dwi.