Medan, Gatra.com - Kasus penularan covid 19 di Sumatera Utara (Sumut) masih terjadi dan tergolong tinggi. Karena itu terus ditekan agar tidak mengancam kehidupan masyarakat. Program vaksin yang dilakukan pemerintah merupakan salah satu solusi untuk memberikan kekuatan kepada warga agar mampu menghadapi pandemi yang sangat membahayakan tersebut. Dengan harapan nantinya warga dapat hidup berdampingan dengan Covid 19 dan menjalankan aktivitasnya sehari-hari tanpa ada kekhawatiran akan ancaman wabah yang melanda dunia ini.
Namun bukan hanya sekedar vaksin, Pemerintah juga dihadapkan pada tantangan lain agar warga bersedia mengikuti program vaksinasi serta tunduk pada Protokol Kesehatan (Prokes). Membangun kesadaran tersebut tidaklah mudah, pemerintah di Sumut melakukan berbagai cara agar warga bersedia divaksin serta mau menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk kebaikan bersama. Hal itulah yang menjadi alasan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk turun ke pasar tradisional dan mengajak warganya ikut vaksin, Jumat (17/9).
Dengan berjalan kaki menelusuri pasar Induk Lau Cih Medan Tuntungan, mantan ketua PSSI tersebut menyapa warga dan pedagang. Kedatangan Edy ke pasar tradisional tersebut memang bukan hanya untuk menyapa warga namun ingin melihat langsung proses pelaksanaan kegiatan Gebyar Vaksinasi Merdeka, di pasar tersebut yang dihadiri Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada kegiatan Gebyar Vaksinasi Merdeka, di pasar tersebut.
Tidak tanggung, Gubernur Edy Rahmayadi tidak sekedar menyapa melainkan ikut mengajak pedagang untuk vaksinasi dan mengingatkan warga akan pentingnya menerapkan Prokes. "Bagaimana kabarnya bu, jaga kesehatan, sudah divaksin?" sapanya.
Sebelumnya, saat kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo untuk melihat pelaksanaan vaksinasi dari pintu ke pintu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi melaporkan tren penurunan kasus Covid-19. Penurunan kasus ini dibarengi peningkatan kesembuhan dan tracing. Kasus positif aktif Sumut berkurang signifikan dalam satu bulan terakhir, setelah sempat menyentuh angka 28.392 di tanggal 15 Agustus 2021. Per tanggal 16 September 2021 kasus aktif di Sumut berada di angka 4.139. Begitu juga dengan tingkat kesembuhan yang mencapai 93,3% dari sebelumnya 62,8%.
Bila dibandingkan dengan awal Agustus tepatnya 6 Agustus, kasus harian di Sumut turun secara signifikan. Pada 6 Agustus kasus harian Covid-19 di Sumut menyentuh angka 2.045 kasus dan hingga 16 September turun menjadi 252 kasus.
Selain itu, kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) di Sumut juga membaik, turun 67% menjadi 17% dalam satu bulan terakhir. Yang lebih membanggakan tracing di Sumut mencapai 1 banding 14,9, tertinggi di Indonesia berdasarkan asessmen Kementerian Kesehatan RI tanggal 9 September 2021.
Walau begitu, Edy Rahmayadi berharap membaiknya kondisi Sumut tidak membuat masyarakat lengah dalam menjalankan Prokes dan terus memperkuat test, tracing treatment. Dengan cara tersebut menurutnya kasus Covid-19 di Sumut bisa terus terkendali.
Capaian yang lebih baik dari saat ini juga yang diharapkan Edy Rahmayadi dengan digelarnya Gebyar Vaksinasi Merdeka, di pasar tersebut. Edy Rahmayadi berharap semua pihak termasuk pedagang di pasar tradisional ikut aktif dalam program vakisnasi. Tetap menjaga protokol kesehatan dengan baik. Karena dengan vaksinasi masyarakat aman dari wabah covid 19. Serta interaksi di pasar tradisional juga bisa nyaman dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal itu tidak bisa diabaikan, karena pasar tradisional merupakan ruang pertemuan masyarakat secara terbuka. Ada penjual dan pembeli, yang otomatis muncul interaksi. Untuk itu, Edy menginginkan warga menyadari pentingnya vaksinasi dan penerapan Prokes yang ketat.
Usai meninjau kegiatan vaksin, Edy juga mengikuti kegiatan Panglima TNI dan Kapolri juga berdiskusi secara virtual dengan personel TNI dan Polri di 33 Kabupaten/Kota di Sumut. Marsekal Hadi Tjahjanto menginstruksikan pada jajaran TNI untuk mengejar dan memaksimalkan target vaksinasi pada masyarakat. Selain itu personel TNI juga untuk bekerja sama dengan semua lini yakni pemerintah daerah dan Polri.
"Apabila terjadi kekurangan vaksin segera melaporkan ke Gubernur dan nantinya akan disiapkan. Semua sektor harus saling bekerja sama, dengan kerja sama saya pastikan target percepatan vaksin ini akan terselesaikan dengan baik," katanya.
Dijelaskan Hadi Tjahjanto, mengenai lokasi Pasar Induk dilaksanakan tempat vaksinasi untuk menjangkau pelaku usaha serta menjemput bola tempat keramaian masyarakat setiap harinya. Dari 33 Kabupaten/Kota di Sumut, 10 Kabupaten/Kota di antaranya sudah mencapai 30% dosis pertama dan kedua. "Selebihnya kita masih mengejar target di atas 30%," katanya.
Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kunjugan langsung vaksinasi ini untuk memastikan kesiapan petugas untuk bekerja lebih masif lagi, di titik lokasi dengan mobilitas masyarakat yang ramai. Dalam dua hari ini, menurut Listyo, telah disiapkan vaskin sebanyak 39.500 dosis.
"Target 2,5 juta harus segera tercapai. Vaksin akan terus ditambah agar aktivitas masyarakat tidak terkandala dan ekonomi juga tumbuh," katanya, seraya meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.