Sukoharjo, Gatra.com- Kisah satu keluarga pasangan suami istri Cahyo Yulianto, (50) - Wiwin Haryati (48) asal Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah yang tinggal dan tidur di kolong meja wedangan bersama delapan anaknya, mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo. Melihat kondisi warganya, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani secara langsung mendatangi keluarga tersebut.
Kedatangan Bupati Sukoharjo ini yakni memberikan waktu sepekan kepada keluarga ini untuk memilih tawaran Pemerintah Kabupaten Sukoharjo atau memilih bantuan dari pihak lain.
"Saya kesini tidak memaksa ngih pak. Pemerintah sudah berupaya membantu, karena di media sosial, kami dikira tidak peduli. Kemarin sudah ditawarkan, ada rusunawa, pendidikan untuk anak juga gratis di sekolah negeri. Bantuan modal juga," kata Etik Suryani dihadapan Cahyo dan Istrinya Wiwin, Jumat (17/9) siang.
Menurut bupati, lokasi tempat berjualan dengan membawa serta anak-anak sangat berbahaya dan tidak baik untuk perkembangan anak. Maka dengan ini, pemerintah hadir untuk memberikan solusi.
"Tempat tinggal kita sediakan gratis di Rusunawa, mau pindah kapan, kita sediakan angkutannya. Mau pindah administrasi, Disdukcapil juga siap. Usahanya mau pindah ke dekat Rusunawa juga kita siapkan, kita berikan modal usaha. Yang penting itu anak-anak, kasihan anak-anaknya," ucap Bupati.
Sementara itu, Cahyo tetap pada pendiriannya, masih pikir-pikir karena jarak yang terlalu jauh jika pindah tempat tinggal di Rusunawa. Sementara, angkringan tempat dirinya mencari nafkah sudah 6 tahun lebih, sayang untuk ditinggalkan. "Ya saya masih pikir-pikir, jaraknya itu jauh," kata Cahyo.
Menurut Cahyo, untuk tempat tinggal, sudah ada bantuan dari Yayasan, hari ini jika sudah dapat rumah kontrakan langsung akan di bayar. Kemudian, anak-anaknya untuk sementara ini tinggal di Yayasan tersebut. "Sebelumnya di sini, ada saya dan istri, anak 13, yang masih kecil-kecil ada 4. Yang lain SD dan SMP," ujarnya.
Mendapati jawaban Cahyo, Bupati memberikan tenggang waktu sepekan untuk memberikan jawaban. Apakah memilih bantuan dari pemerintah atau yayasan. "Saya tidak bisa memaksa pak, monggo silahkan. Saya kasih waktu 1 minggu nggih?" pungkas bupati.