Rembang, Gatra.com - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) menyebut kemiskinan ekstrem menjadi salah satu permasalahan mendesak yang harus diselesaikan pemerintah. Bahkan Presiden Joko Widodo mentargetkan pada tahun 2024 Indonesia harus bebas dari kemiskinan ekstrem.
"Pak Presiden sudah mentargetkan 2024 Indonesia harus nol persen kemiskinan ekstrem. Bagaimana cara penanganannya? Sangat berat memang, tapi berarti bukan tidak bisa. Maka pendekatan secara mikro level desa ini kunci," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar di Rembang, Jumat (17/9).
Mendes mengungkap, kemiskinan ekstrem itu terbagi dalam 2 klaster. Salah satunya mereka adalah kelompok multi dimensi. "Sudah miskin, difabel, tidak punya skill, makan kadang sekali ini yang harus segera dituntaskan," jelasnya.
Pemutakhiran data di desa, kata Mendes menjadi salah satu upaya penting untuk mengatasi permasalahan ini. Sehingga penanganan bisa dilakukan langsung oleh pihak Desa. "Data-data yang telah dimutakhirkan inilah yang kemudian menjadi pintu utama untuk memetakan berapa sih kemiskinan ekstrem di desa," ungkapnya.
Pihaknya pun berharap Kabupaten Rembang bisa segera menyelesaikan permasalahan ini di tahun 2022 mendatang. "Kita genjot, semoga tahun 2022 Rembang bisa bebas dari kemiskinan ekstrem. Saya yakin itu bisa terwujud," katanya.