Jakarta, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membeberkan strategi pemulihan pariwisata yang dilakukan Indonesia saat pandemi. Hal tersebut diungkapkan Sandiaga dalam Global Tourism Forum (GTF) 2021 di mana Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah.
GTF merupakan kegiatan diskusi mengenai pariwisata dan isu di dalamnya. Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama antara World Tourism Forum Institute dengan Kemenparekraf dan Indonesia Tourism Forum.
"Strategi pemulihan pariwisata yang kami yakini fokus pada sejumlah aspek. Pertama adalah penerapan protokol kesehatan, dari sisi vaksinasi kami ingin mencapai target 70-80 persen pada akhir tahun," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Kamis (16/09).
Sandiaga mengatakan bahwa sektor pariwisata Indonesia telah menerapkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) sebagai protokol untuk mengembalikan kepercayaan dan keyakinan wisatawan. Selain itu menerapkan dan mengatur pengaktifan kembali Kalender Acara di seluruh Indonesia dengan protokol kesehatan, serta merangkul pelaku ekonomi kreatif.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan Indonesia akan membuka kembali destinasi wisata untuk wisatawan mancanegara secara bertahap. Pembukaan pariwisata Indonesia akan bergantung beberapa prasyarat, yakni pandemi COVID-19 yang dapat dikendalikan, artinya destinasi harus berada dalam risiko penularan yang rendah dan fasilitas kesehatan yang memadai tersedia.
Selain itu, persiapan pembukaan pariwisata Indonesia, juga mengharuskan percepatan vaksinasi, memastikan kesiapan pelaku usaha dan seluruh masyarakat dalam menjaga penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin secara end to end. Serta kesiapan industri pariwisata untuk menerapkan protokol CHSE yang dilengkapi dengan Peduli Lindungi.
"Terkait pembukaan kembali destinasi, ini akan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh setelah evaluasi untuk menentukan keseimbangan yang aman antara ‘gas dan rem’," ujar Sandiaga.
Adapun, bagi wisatawan mancanegara yang akan berwisata ke Indonesia nantinya juga akan ada persyaratan yang harus dipenuhi, yakni wisatawan mancanegara dari negara-negara yang menjalin skema Travel Corridor Arrangement (TCA) dengan Indonesia. Wisatawan harus memenuhi persyaratan pelaku perjalanan internasional seperti menunjukkan sertifikat vaksin COVID-19 dosis lengkap, melakukan karantina selama 8 hari serta melakukan tes PCR sebanyak tiga kali.
"Kami sekarang mempertimbangkan pendekatan sepihak dengan mengatur prosedur perjalanan yang aman (mulai dari pra-kedatangan, kedatangan, dalam tujuan, proses keberangkatan) serta menentukan negara yang dipertimbangkan seperti risiko penularan yang rendah dan tingkat vaksinasi yang tinggi sehingga wisatawan mancanegara diperbolehkan berkunjung Indonesia,” jelasnya.
"Kami percaya bahwa sektor pariwisata akan bangkit kembali dengan harapan pada akhir tahun ini seperti yang kami persiapkan untuk presidensi Indonesia di G20 yang diselenggarakan pada waktu di bulan November dan Desember," lanjut Sandiaga.
Bali akan menjadi tempat utama untuk kegiatan G20, sementara acara lainnya juga akan digelar di beberapa tempat seperti Jakarta, Borobudur, Labuan Bajo dan tujuan lainnya. Untuk itu, kini semua dipersiapkan. Pemberian bantuan juga diberikan kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Sehingga kebangkitan pariwisata besar-besaran dan kami percaya bahwa turis internasional mudah-mudahan begitu kami menetapkan protokol kesehatan ini mereka akan siap untuk datang," pungkas Sandiaga.