Batam, Gatra.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam merilis data ekspor dan impor pada periode Januari-Juli 2021 pada Kamis (2/9/2021). Secara kumulatif (c-to-c), total ekspor Kota Batam meningkat 19,23%, yaitu sebesar US$6,28 miliar pada Januari-Juli 2021. Sedangkan pada Januari-Juli 2020 sebesar US$5,27 miliar. Dilansir dari Berita Resmi Statistik BPS Kota Batam, kenaikan nilai ekspor tersebut terjadi akibat meningkatnya ekspor kumulatif sektor nonmigas sebesar 17,61%. Ekspor kumulatif nonmigas Kota Batam ini menyumbang 80,69% dari ekspor kumulatif non migas (Januari-Juli) Kepulauan Riau.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ariastuty Sirait mengatakan, tren positif yang tengah berlangsung akan terus dipertahankan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi Kota Batam.
“Hal ini sejalan dengan fokus BP Batam untuk mendorong kegiatan ekspor di Kota Batam. Sejumlah infrastruktur juga terus dikembangkan agar proses pemulihan ekonomi berjalan dengan baik,” ujar Ariastuty.
Senada dengan Triwulan I Tahun 2021, sektor nonmigas hingga Bulan Juli 2021 masih didominasi oleh golongan barang mesin/peralatan listrik dengan peran sebesar 42,04%, disusul golongan mesin-mesin/pesawat mekanik 12,37%, dan minyak dan lemak hewan/nabati 11,87%.
Total ekspor kumulatif melalui pelabuhan utama terbesar di Provinsi Kepulauan Riau pada Januari-Juli 2021. Pada Pelabuhan Batu Ampar, berkontribusi sebesar 39,17%. Kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Balai Karimun sebesar 15,22% dan Pelabuhan Sekupang sebesar 14,23%. Selain itu, total impor kumulatif (c-to-c) Kota Batam meningkat 26,39%, yaitu sebesar US$6,10 miliar pada Januari-Juli 2021 dan US$4,82 miliar pada Januari-Juli 2020.
Meski impor mengalami peningkatan, Ariastuty meyakini, perekonomian Batam masih stabil karena memiliki surplus yang cukup baik dengan jumlah US$185,91 juta.
“Aktivitas ekspor dan impor yang meningkat di Batam menjadi barometer pulihnya arus permintaan barang baik di luar maupun dalam negeri. Harmoni ini harus terus dikembangkan sebagai langkah Batam untuk menjawab tantangan ekonomi nasional hingga akhir Tahun 2021 ini,” kata Ariastuty. (*)