Batanghari, Gatra.com- Istri Bupati Batanghari, Jambi, Zulva Fadhil memberikan support luar biasa adanya gelaran lomba Desain Motif dan Literasi (DML) Batik Khas Batanghari 2021 yang berlangsung di Gedung Pemuda Muara Bulian.
Enam karya DML Batik Khas Batanghari terbaik akan dijadikan seragam Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN setiap hari Kamis. Upaya ini sebagai bentuk penghargaan maha karya sekaligus memacu minat generasi milenial mencintai batik.
"Saya sudah sampaikan dengan Bupati MFA bahwa enam motif batik terbaik akan kita jadikan seragam batik setiap hari Kamis bagi ASN maupun non ASN se-Batanghari," kata Zulva dikonfirmasi Gatra.com, Kamis (16/9).
Ia ingin kreasi peserta tidak hanya tertuang selama lomba DML Batik Khas Batanghari saja. Tapi karya mereka di pakai seluruh warga Batanghari, khususnya ASN dan non ASN setiap hari Kamis. Jangan sampai daerah ini kekurangan kaderisasi pengrajin batik, apalagi sampai tak ada sama sekali.
"Kalau khas batik Batanghari banyak, tapi pengrajin kurang, mungkin karena sebelumnya tidak ada event seperti ini, jadi minat dan bakat tidak tersalurkan," ucap Ketua Dekranasda Batanghari.
Zulva berharap event DML Batik Khas Batanghari 2021, mampu membangkitkan bakat-bakat terpendam warga khususnya pelajar dan pemuda bisa tersalurkan. Ia berdoa mudah-mudahan 50% dari peserta lomba akan menjadi pengrajin batik. Kadang kala potensi di satu desa tidak di miliki desa lain.
"Makanya kita minta gali potensi itu dan tuangkan dalam desain batik. Sebab masyarakat Batanghari dari dulu sudah gemar pakai batik. Akibat kurangnya sosialisasi dan promosi, batik cuma terbiasa di pakai hanya untuk orang tua dan pegawai," ujarnya.
Menurut dia kalangan anak-anak muda masih kurang minat memakai batik. Dengan adanya inovasi kreatifitas ini, anak-anak muda sudah mulai tertarik menggunakan batik karena dengan batik tetap bisa tampil modis.
"Batik bisa dijadikan jaket, celana yang bisa di pakai pergi ke mall. Kalau pakemnya cuma untuk baju kerja dan untuk orang tua, pasti anak-anak milenial tak mau. Tapi karena fashion batik sudah berkembang, akhirnya batik mulai digemari anak-anak remaja," katanya.
Rencananya tahun depan Pemkab Batanghari akan membangun galeri batik sendiri berisi batik-batik karya peserta lomba. Selain dapat mengekspresikan diri, karya mereka juga bisa menghasilkan uang. Jadi ada produk usaha tapi juga ada produk ekonominya.
"Jadi tidak semata-mata ikut lomba dan selesai. Kita berusaha nanti Oktober akan diadakan lagi pelatihan batik. Kita berharap seluruh peserta pelatihan nanti harus menghasilkan proses desain batik. Itulah nanti kita tampung di galeri Dekranasda," ucapnya.
Zulva berujar tahun 2022 nanti seperti yang disampaikan Sekda Batanghari, M. Azan bahwa Pemkab Batanghari akan membangun gedung pusat oleh-oleh. Nanti barang dagangan bukan hanya produk batik saja, tapi semua produk UMKM Batanghari akan di jual guna menunjang perekonomian masyarakat.