Jakarta, Gatra.com – Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau dr. Ezra Ebenezer Soleman memaparkan beberapa dampak yang dapat dialami oleh orang yang memiliki gangguan jiwa.

Dampak gangguan jiwa pertama, tuturnya, dapat mengakibatkan produktivitas seseorang menurun. "Dampaknya begitu banyak ya, ke sosial bisa bermasalah, ke kehidupan sehari-hari bisa bermasalah, ke pekerjaan juga bisa, kalau dia masih sekolah, sekolahnya pun pasti terganggu, konsentrasinya bisa terganggu," kata Erza dalam webinar bertajuk "Mengenal Tanda-Tanda Resiko Bunuh Diri" pada Kamis (16/9).

Ia melanjutkan, ujung-ujungnya faktor ekonomi juga akan terkena dampaknya dan dapat berbalik lagi ke hubungan sosialnya. Ia juga menyebut di dalam keluarganya pasti memiliki masalah lagi.

Erza mengatakan. orang yang mempunyai gangguan jiwa itu kehidupan sehari-harinya tidak optimal. Sehingga, pasti merasa bahwa intinya tidak bahagia.

Erza melanjutkan, belum lagi dampak lain yang bisa berujung pada masalah hukum ataupun kalau seseorang itu memiliki risiko mengalami penyakit tertentu yang bisa saja menjadi semakin memberat.

"Misalnya, dia ada penyakit Diabetes Melitus (DM) atau penyakit lain, beberapa penyakit fisik seringkali terjadi bersamaan atau menjadi awal munculnya penyakit jiwa yang lain ataupun terjadi setelah ada penyakit jiwa yang lain. Jadi bisa saling bolak-balik ya," ujarnya.

"Belum ditambah lagi dampak psikologis dan sosial dari kondisi sakit, dalam kondisi sakit penyakit jiwa itu ya jadi bisa semakin berat lagi yang ujungnya adalah kematian. Baik secara natural karena penyakit fisiknya maupun karena dampak dari gangguan jiwanya, biasanya suicide," ungkap Erza.

Menurut psikiater itu, siapa pun bisa mengalami dampak-dampak tersebut akibat masalah tertentu pada kondisi kejiwaannya, sehingga bisa saja timbul risiko bunuh diri.