Cirebon, Gatra.com - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan bahwa Kementerian Perdagangan menargetkan implementasi kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Parthership (IE-CEPA) bakal efektif berlangsung pada 1 November 2021.
"Ada 23 perjanjian dagang yang sudah ditandatangani, yang sudah masuk dalam tahap gratifikasi dan tahap implementasi salah satunya adalah IE-CEPA," ujar Wamendag saat membuka kegiatan sosialisasi hasil-hasil perundingan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) di Cirebon, Kamis (16/09).
Wamendag menuturkan banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari IEFTA CEPA untuk para pengusaha di Indonesia di antaranya efisiensi biaya masuk ke empat negara EFTA.
"Manfaatnya ada banyak. Salah satu manfaat IE-CEPA itu adalah soal pos tarif, tarif bea masuk ke negara-negara EFTA itu ada 4 negara Liechtenstein, Norwegia, Islandia, dan Swiss, kurang lebih hampir mencapai 8.000 produk barang-barang dari kita ekspor ke sana itu tarifnya nol," ujarnya.
Akses pasar tersebut mencakup penghapusan 8.100 pos tarif di Islandia yang setara dengan 99,94 persen impor negara tersebut dari Indonesia dan juga penghapusan 6.338 pos tarif produk Indonesia yang dikirim ke Norwegia. Sementara untuk Swiss dan Liechtenstein akan menghapus 7.042 pos tarif untuk produk Indonesia yang setara dengan 99,65 persen nilai impor dari Indonesia.
Sejauh ini total ekspor Indonesia ke empat negara Eropa tersebut mencapai 3,4 miliar dolar Amerika Serikar pada 2020 dengan neraca surplus bagi Indonesia sebesar 1,6 miliar dolar Amerika Seirkat.
IE CEPA diharapkan memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam persaingan dagang dengan negara lain. Sebagai informasi, Singapura dan Filipina telah lebih dahulu mencapai kesepakatan perjanjian perdagangan dengan EFTA.