Jakarta, Gatra.com- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) naik mencapai 168,68% year on year (yoy) pada neraca dagang Agustus 2021.
Merujuk laporan BPS, ekspor Indonesia naik 20,95% pada Agustus tahun ini secara bulanan month to month (mtm) yaitu dari US$17.713,1 juta menjadi US$21.423,5 juta. Tren pertumbuhan ekspor secara tahunan juga naik sebesar 64,10%.
Peningkatan ekspor Agustus 2021 dibandingkan Juli 2021 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas 21,75%, yaitu dari US$16.720,6 juta menjadi US$20.356,7 juta. Demikian juga dengan ekspor migas yang naik 7,48% dari US$992,5 juta menjadi US$1.066,8 juta.
"Kalau industri pengolahan tumbuh tinggi dipengaruhi komoditas minyak kelapa sawit 168,68% mtm," jelas Margo dalam keterangan resminya, Rabu (15/9).
Komoditas lain di industri itu yang mencatatkan pertumbuhan positif secara tahunan adalah besi atau baja naik sebesar 110,35%, kemudian kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian naik sebesar 121,76%.
“Secara bulanan komoditas besi atau baja tumbuh 10,69%, timah tumbuh 56,29% ini adalah komoditas yang cukup tinggi yang tergabung di dalam industri pengolahan,” kata dia.
BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus pada bulan tersebut sebesar US$4,74 miliar. Surplus ini lebih tinggi dari Juli lalu sebesar US$2,59 miliar.