Pekanbaru, Gatra.com- Sektor non migas kian menjadi primadona perekonomian Provinsi Riau. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, total ekspor non migas Riau pada Agustus 2021 mencapai US$2,11 miliar. Sebagai perbandingan capaian ekspor Riau (non migas dan migas) pada Agustus 2021 mencapai US$2, 20 miliar
Menurut Kepala BPS wilayah Riau, Misfarudin, capaian ekspor non migas Riau tersebut mengalami kenaikan sebesar 61,98 persen bila dibandingkan dengan capaian bulan Juli 2021. Sebutnya, trend pentingnya ekspor non migas bagi Riau terjadi hampir setiap bulan.
"Bahkan secara kumulatif nilai ekspor non migas Riau dari Januari-Agustus 2021 mencapai US$ 11,42 miliar. Sebagai gambaran, pada periode yang sama total keseluruhan ekspor Riau mencapai US$12, 80 miliar," ujarnya di Pekanbaru melalui keterangan tertulis, Rabu (15/9).
Lanjut Misfarudin sokongan ekspor non migas bagi perekonomian Riau telah membuat neraca perdagangan Bumi Lancang Kuning surplus.
Adapun neraca perdagangan Riau bulan Agustus 2021 surplus sebesar US$2,06 miliar. Sedangkan secara kumulatif selama Januari-Agustus 2021 neraca perdagangan Riau surplus sebesar US$11, 90 miliar.
Sebagai informasi,ada 5 komoditi non migas unggulan Provinsi Riau, dimana lemak dan minyak hewan/nabati menjadi primadona. Pada Agustus 2021, komoditi ini menyumbang US$ 1,5 miliar, disusul berbagai produk kimia US$203 juta, kertas dan karton US$142 juta, bubur kayu (pulp) US$128 juta, dan bahan kimia organik US$23 juta.
Adapun India menjadi tujuan utama ekspor non migas Riau (US$ 611 juta), lalu Tiongkok berada diurutan kedua (US$357 juta), Pakistan (US$118 juta), Belanda (US$85 juta), dan Bangladesh (US$82 juta).