Semarang, Gatra.com- Sekolah yang melanggar protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dalam pembelajaran tatap muka (PTM) akan ditutup, karena dinggap tidak siap melaksanakan kegiatan tersebut. Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menanggapi masih mendapati pelaksaan PTM beberapa sekolah melanggar prokes.
“Saya menemukan kejadian pelanggaran prokes di Klaten, Boyolali, dan sekarang di Kota Semarang. Saya minta segera diperbaiki. Kalau nanti berkali-kali melakukan pelanggaran, ya kita tutup. Sekolah tidak boleh menggelar PTM karena pelanggaran itu menunjukkan ketidaksiapan sekolah,” ujar Ganjar saat melakukan sidak PTM di SMPN 33 Kota Semarang, Rabu (15/9).
Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMPN 33 Kota Semarang, Ganjar mendapati para siswa melanggar prokes Covid-19. Mereka duduk-duduk berkerumun di depan laboratorium komputer sambil ngobrol dengan jarak kurang dari satu meter, bahkan beberapa siswa terlihat berpegangan dan ada yang memeluk temannya.
Menurut siswa duduk bergerombol di luar karena masih menunggu guru pengajar yang belum datang, "Masih nunggu guru pak, ini mau asessment nasional berbasis komputer (ANBK),” kata siswa kepada Ganjar.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini langsung menegur sejumlah guru SMPN 33 untuk segera melakukan evaluasi serta meminta agar tidak lelah mengedukasi prokes kepada siswa. “Tidak boleh lagi kejadian-kejadian semacam itu terulang lag. Saya meminta pihak sekolah segera membentuk satgas dan melakukan evaluasi total,” ujarnya.
Kepada kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Semarang dan kepala sekolah, Ganjar meminta agar sering-sering ngecek ke lapangan. Kebiasaan baru memang perlu dilakukan pendisplinan agar anak-anak bisa membiasakan diri.
Menurutnya, harus ada satgas sekolah yang patroli memantau kalau mendapati siswa berkerumun segera dibubarkan “Ternyata sekolah ini (SMPN 33) belum membentuk satgas. Jadi kalau melihat anak-anak berkerumun seperti itu, dianggapnya biasa. Padahal kan bahaya,” tandasnya.
Guru SMPN 33 Semarang, Eni Kurniawati mengatakan segera menindaklanjuti saran dari Gubernur Ganjar dengan menggelar rapat evaluasi terkait hal itu. Sekolah, menurut Eni sebenarnya sudah membentuk satgas Covid-19, tapi memang belum digerakkan secara optimal.
“Saat Pak Ganjar tadi sidak, anak-anak belum bisa menjaga jarak. Nantinya akan kami perbaiki dan semua elemen di sekolah akan kami gerakkan dalam rangka menegakkan prokes,” ujarnya.