Jakarta, Gatra.com- UOB Indonesia memproyeksikan, perekonomian Indonesia akan tumbuh setidaknya 5% pada tahun 2022. Hal ini seiring dengan upaya pemerintah untuk terus melanjutkan reformasi struktural, menciptakan aliran pendapatan komoditas yang berkelanjutan serta memanfaatkan konsumsi domestik yang kuat dan memanfaatkan konektivitas dengan rantai nilai global.
“Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh lebih kuat di tengah pulihnya permintaan domestik dan eksternal yang menguntungkan serta didukung kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif dan belanja infrastruktur yang berkelanjutan," kataEkonom UOB, Enrico Tanuwidjaja dalam seminar UOB Economic Outlook 2022 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (15/9).
Menurut Enrico, peningkatan vaksinasi secara gencar di Tanah Air juga akan mendorong pelonggaran sejumlah pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi domestik. Optimisme UOB Indonesia juga ditopang oleh dukungan yang luas dari pemerintah dan sektor swasta dalam mereformasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Enrico mengatakan bahwa UMKM Indonesia perlu melakukan reformasi di tiga bidang strategis agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian dan mencatatkan kemajuan yang berarti. Bidang-bidang tersebut antara lain digitalisasi, akses kredit dan kolaborasi dengan perusahaan besar di dalam dan di luar Indonesia.
“Pandemi telah mempercepat digitalisasi di Indonesia. Akan tetapi, kecepatan digitalisasi di kalangan UMKM masih lambat. Berdasarkan data UOB, hanya sekitar 15% UMKM di Tanah Air yang telah mendigitalisasikan usaha mereka karena sumber daya yang terbatas serta kurangnya literasi digital atau kepercayaan digital," katanya.
Dalam hal akses terhadap kredit, persentase pinjaman UMKM dalam kaitannya dengan produk domestik bruto negara masih stagnan di sekitar 6,5% sejak satu dekade lalu. Selain itu, ekspor UMKM juga masih kecil, hanya 15,7% dari total ekspor Indonesia.
“Di tengah pemulihan ekonomi, saya mengajak dunia perbankan dan para pelaku usaha untuk segera melakukan ekspansi, mengucurkan kredit dan menggiatkan dunia usahanya. Pandemi harus kita jadikan momentum untuk transformasi ekonomi Indonesia.
Melalui inovasi dan transformasi digital serta dengan fleksibilitas keuangan yang lebih besar, UMKM diharapkan dapat mengepakkan sayap di dunia internasional dan membantu meningkatkan ekspor bersih Indonesia serta menarik lebih banyak investor asing seiring dengan waktu,” kata Enrico.