Pati, Gatra.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Jawa Tengah menyebut selama 8 bulan belakangan terdapat 166 kasus baru HIV/AIDS. Satu di antara penyumbang terbesar bersumber dari tempat pelacuran, sebelum ditutup belum lama ini.
Kepala Bidang (Kabid) P2P Dinkes Pati, Joko Leksono Wibowo mengatakan, lonjakan kasus tersebut terjadi pada bulan Januari-Agustus 2021. Mirisnya, kasus tersebut tersebar di 21 kecamatan.
"Kasus ini tersebar di seluruh kecamatan dan ditemukan di berbagai tempat lokalisasi sebelum ditutup pada bulan Agustus lalu," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Penanganan dan Pencangahan HIV/Aids di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (15/9).
Pihaknya pun telah memetakan persebaran HIV/Aids. Disebutkan, kecamatan yang masuk zona merah atau memiliki lebih dari 10 kasus ada lima kecamatan yakni Kecamatan Margorejo, Pati Kota, Juwana, Jakenan, dan Batangan.
Sementara wilayah yang masuk ke dalam zona kuning atau memilki lima kasus hingga 10 kasus ada 12. Sedangkan, kecamatan yang masuk zona hijau atau memilki kasus HIV/Aids di bawah lima ada empat kecamatan.
Berkenaan hal itu, Bupati Pati Haryanto memerintahkan seluruh camat untuk tidak abai dengan ancaman HIV/Aids dan memantau kesehatan warganya di masing-masing wilayah. Caranya dengan menghidupkan kembali Forum Kesehatan Kecamatan yang berfokus pada persoalan ini. Lantaran, ia tidak mau kecolongan dengan penambahan kasus HIIV/Aids kedepannya.
"Camat dan LSM harus bahu-membahu. Harus bisa disosialisasikan kepada pak Camat dan Kepala Desa. Sebelum Covid-19 ada korban yang kena HIV ini banyak," seru Haryanto.