Jakarta, Gatra.com – Segmen masyarakat kalangan atas (affluent) di Indonesia tidak lagi didominasi kelompok umur tertentu. Saat ini, demografi affluent semakin beragam dan lintas usia. Bahkan, sekitar 52% dari segmen affluent merupakan generasi muda yang berusia di bawah 40 tahun.
Temuan tersebut diketahui lewat studi yang dilakukan Bank HSBC Indonesia pada 2020. Riset ini melibatkan sebanyak 885 responden berumur 26-59 tahun dari berbagai segmen affluent di delapan kota Indonesia.
Direktur Wealth & Personal Banking HSBC Indonesia, Edhi Tjahja Negara mengatakan kalangan muda tadi sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, memiliki gaya hidup dinamis dan modern, serta cenderung mencari kesederhanaan dalam produk atau layanan.
Menariknya, hasil studi menunjukkan responden memiliki satu kesamaan yaitu mengutamakan keluarga dalam perencanaan hidupnya. Selain itu, juga terdapat kekhawatiran ihwal kemerosotan ekonomi yang terjadi di masa pandemi akan berdampak pada diri dan keluarganya.
“Meski demikian, studi tersebut menemukan momentum baik berupa tiga sikap teratas para responden terhadap investasi dan tabungan tetap positif selama pandemi, yakni berinvestasi untuk pemasukan tambahan, dana darurat, serta rencana jangka panjang,” ungkap Edhi dalam peluncuran layanan Premier 2.0, Selasa (14/9).
Edhi mengatakan, HSBC Indonesia menghadirkan pembaruan layanan HSBC Premier 2.0 guna mengakomodasi perkembangan segmen affluent. Layanan itu terdiri dari tiga manfaat unggulan yaitu pengelolaan kekayaan, perencanaan pendidikan, serta penawaran eksklusif untuk mendukung pencapaian tujuan keuangan, rencana masa depan, dan hidup yang lebih berarti.
“Premier 2.0 dilengkapi dengan layanan manajemen kekayaan yang menyeluruh, termasuk dukungan pemeriksaan kesehatan finansial secara rutin. Selain itu, ada wealth dashboard yang memberikan akses kepada nasabah untuk melihat seluruh pergerakan portofolio wealth dalam satu tampilan mudah,” imbuhnya.
Menurut Edhi, Premier 2.0 juga memberikan kesempatan bagi nasabah untuk mendapatkan wawasan berkala mengenai kondisi pasar terkini. Kemudian, menyediakan strategi investasi menyeluruh dari pakar ternama melalui Wealth Insight Hub terbaru.
Sementara itu, Head of Customer Propositions and Marketing HSBC Indonesia, Fransisca Arnan menyebut HSBC turut menghadirkan fitur dan kemudahan digital untuk melakukan transaksi investasi kapanpun dan di manapun, termasuk transaksi jual beli obligasi di pasar sekunder secara daring.
“HSBC Premier 2.0 juga memberikan status dan manfaat yang sama untuk anak para nasabahnya melalui HSBC Premier Next Gen. Semua anak nasabah Premier 2.0 berusia 17-28 tahun yang merencanakan pendidikan atau sedang bersekolah di luar negeri kini bisa menikmati berbagai fasilitas yang sama tanpa biaya tambahan,” jelasnya.
Fransisca menambahkan, dengan kekuatan jaringan global HSBC, nasabah tidak perlu khawatir mengenai pengelolaan keuangan anak selama bersekolah di luar negeri. Sebab, pengiriman dana hingga US$100 ribu dapat dilakukan secara real time ke 30 negara melalui layanan Global Transfer.