Karanganyar, Gatra.com- Kegigihan Ambarwati (25) mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD) formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) patut diacungi jempol. Wanita asal Kalijambe, Sragen, Jateng itu baru saja melahirkan anak pertamanya delapan jam sebelum bel ujian berdering pukul 13.00 WIB.
Guru honorer di SMA Karanggede ini melahirkan secara normal di Kalijambe, Sragen dengan dibantu bidan. Bayi laki-laki yang dilahirkannya pada pukul 04.55 WIB itu sehat. Bobotnya 3,6 kilogram dengan panjang 43 sentimeter. Istri dari guru SMK Tunas Harapan Plupuh, Sragen, Indra Wiyanto (26) ini tidak menyangka persalinannya bakal maju dari hari perkiraan lahir (HPL) tanggal 23 September menjadi 13 September 2021.
Pada dua hari sebelum persalinan, Ambarwati merasakan kontraksi hebat. Hingga akhirnya ia melahirkan bertepatan hari menjalani ujian SKD. Besar harapan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia ini memperbaiki perekonomian keluarganya dengan diangkat menjadi abdi praja di jalur PPPK. Ia memilih formasi kosong guru SMAN Colomadu. Status honorer sudah disandangnya selama dua tahun tujuh bulan. Ia berharap tahun ini cita-citanya terkabul. Persiapan belajar dimulai sejak usia kandungan tujuh dan delapan bulan. "Tadi konsultasi dulu ke bu bidan, apakah saya bisa. Katanya silakan. Kamu kuat. Bismillah," katanya.
Dari Sragen, ia berangkat ke lokasi tes diantar suaminya. Ambarwati mengakui kondisinya belum pulih benar. Bahkan mukanya pucat dan berkeringat dingin. "Kalau lolos, ini rezekinya thole," katanya.
Sementara itu suaminya, Indra menyampaikan sempat terpikir agar istrinya mengikuti ujian susulan PPPK. Apapun hasil dari tes kali ini akan diterima lapang dada. "Makanya ya sudah ini berangkat. Buat cari pengalaman kalau belum lolos," jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Lapangan Seleksi PPPK Jabatan Guru Kabupaten Karanganyar, Sawaldi, sempat menyarankan Ambarwati mengambil ujian susulan. Lantaran yang bersangkutan sudah bulat tekad, ia hanya memantau tim medis memantau kondisi Ambarwati.