Banyumas, Gatra.com – Tim Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menciptakan inovasi berupa tempat sampah sensor untuk edukasi anak, sekaligus dalam rangka pencegahan Covid-19. Tempat sampah sensor ini dibuat tanpa kontak langsung.
Mahasiswa KKN Pembuat tempat sampah sensor Fendi mengatakan, inovasi tong sampah otomatis berawal dari program unggulan kelompok KKN tersebut yakni, bank sampah.
“Kita buat tong sampah itu awalnya untuk edukasi anak Sekolah Dasar, dan Taman Kanak-kanak agar mereka sadar dan membuang sampah pada tempatnya, dengan tampilan yang lebih menarik,” kata mahasiswa teknik elektro UMP itu, melalui keterangan Humas UMP, dikutip Senin (13/9).
Menurutnya selain untuk edukasi, tong sampah otomatis itu dibuat untuk mencegah penularan covid-19. Tong sampah itu dibuat atau didesain sedemikian rupa agar tidak ada kontak langsung antara tangan dengan tong sampah tersebut.
Dia menjelaskan, proses pembuatan tong sampah otomatis tersebut tidak sampai membutuhkan waktu satu hari. Pasalnya, bahan-bahan yang digunakan cukup mudah didapatkan di berbagai daerah.
“Untuk bahan-bahannya cukup dengan menggunakan sensor untuk penggerak tong sampah,” ucap dia
Sementara, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan beberapa waktu terakhir, para dosen dan mahasiswa UMP terus melakukan berbagai inovasi. Salah satunya yakni inovasi untuk pecegahan penyebaran Covid-19.
“Bahkan beberapa waktu lalu, temuan-temuan untuk mencegah penularan covid-19 sudah dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa UMP, mulai dari permen anti corona, bilik Anosmia, dan ini ada lagi tong sampah otomatis,” kata Jebul.
Rektor juga mendorong mahasiswa UMP untuk terus membuat karya inovatif dan bidang iptek. Kata dia, UMP akan memberikan ruang seluas-luasanya agar mahasiswa bisa leluasa menuangkan ide, dan gagasannya agar bisa diaplikasikan dan berguna untuk masyarakat.
“UMP memberikan ruang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri dalam bidang akademik dan nonakademik sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa, terlebih yang berkaitan dengan inovasi,” ucap Jebul.