Jakarta, Gatra.com - Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropis Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), Anggraini Alam, mengatakan 30 juta orang di dunia telah terinfeksi sepsis. Di mana 3 jutanya adalah bayi-bayi yang baru lahir dan 1,2 juta itu anak-anak.
Ia juga menyebut sepsis menimbulkan kematian 6 juta orang serta menyebabkan 500 ribu kematian pada bayi yang baru lahir.
“Jadi tidak heran tadi dikatakan oleh dr. Anton dan juga Ketua IDAI kita Prof. Aman, bagaimana kematian anak indonesia akibat sepsis ternyata itu tinggi,” ungkap Anggraini, via Zoom di online symposium Ikatan Dokter Anak Indonesia dalam rangka memperingati ‘World Sepsis Day 2021’ pada hari Senin, (13/9).
Sebelumnya ia mengatakan sepsis merupakan suatu kondisi yang bersifat emergency atau keadaan darurat dan membutuhkan percepatan tenaga medis untuk mendiagnosis. “Jadi memang kalau kita bicara sepsis, sepsis itu begitu ada infeksi yang harusnya respons imun itu normal, tetapi bisa membuat suatu injury pada jaringan dan organ,” tutur Anggraini.
Ia pun mengatakan sepsis disebut mirip dengan stroke dan serangan jantung. Sepsis juga mungkin dapat terjangkit melalui infeksi secara lokal. Contohnya, jika ada bakteri lokal dan bakteri tersebut masuk ke saluran darah, maka akan terjadi perubahan dari sistem imun karena respons untuk melawan infeksi itu.
Namun, lanjut Anggraini, karena tidak terkontrol, alhasil bakterinya menyebar ke seluruh jaringan dan organ. Bahkan malah membuat terjadinya kerusakan organ hingga dapat menimbulkan kematian.
Ia menerangkan penyebab sepsis itu dapat terinfeksi dari kulit, organ-organ lainnya termasuk paru-paru, bakteremia dan juga infeksi abdomen. “Dikatakan hampir seluruh asalnya sepsis itu berasal dari komunitas atau masyarakat,” ujar Anggraini.